Beranda KATEKESE Teladan Kita Santo Matias

Santo Matias

Diperingati setiap tanggal 14 Mei

St. Matias adalah salah seorang dari ketujuh puluh dua murid Kristus. Ia menjadi pengikut Kristus sejak Kristus tampil di hadapan orang banyak. St. Petrus meminta keseratus dua puluh murid untuk bersekutu dalam doa guna memilih seorang rasul untuk menggantikan Yudas.

Hal ini amatlah penting karena calon yang terpilih nantinya akan menduduki jabatan uskup, sama seperti para rasul lainnya. Petrus mengatakan bahwa calon haruslah orang yang senantiasa bersama Yesus sejak dari pembaptisan-Nya di Sungai Yordan hingga kebangkitan-Nya.

Lukisan "St. Matthias" dengan cat minyak di atas kanvas (108 × 84 cm) karya Peter Paul Rubens (1577 – 1640) tersimpan di Museum Museo del Prado, Madrid, Spanyol.
Lukisan “St. Matthias” dengan cat minyak di atas kanvas (108 × 84 cm) karya Peter Paul Rubens (1577 – 1640) tersimpan di Museum Museo del Prado, Madrid, Spanyol.

Bab pertama dalam Kisah Para Rasul mengisahkan bahwa para murid mengusulkan dua nama. Yang satu Matias, dan yang lain Yusuf, yang disebut juga Barsabas atau Yustus. Keduanya, baik Matias maupun Yusuf, amat dihormati oleh para pengikut Kristus.

Jadi, sekarang mereka memiliki dua calon untuk menggantikan Yudas; padahal mereka hanya membutuhkan seorang saja. Jika demikian, apa yang harus dilakukan? Sederhana saja. Mereka berdoa dan membuang undi. Matias-lah yang terpilih.

St. Matias adalah seorang rasul yang amat baik. Ia mewartakan Kabar Gembira di wilayah Yudea. Kemudian, ia melanjutkan perjalanannya ke Cappadocia (sekarang Turki). Banyak orang mendengarkan Matias.

Mereka percaya akan pesannya yang mengagumkan. Para musuh Kristus amat geram melihat orang banyak mendengarkan Matias. Mereka berusaha menghentikannya. Akhirnya, Matias wafat sebagai martir.

(http://yesaya.indocell.net)