Home KATEKESE Santo Montanus, Santo Lucius, dkk : 24 Februari

Santo Montanus, Santo Lucius, dkk : 24 Februari

24 Februari, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Katekese, Katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Para Kudus, Para Kudus di Surga, Pengaku Iman, Santo Montanus, Santo Lucius, dkk, Santo Polikarpus, Santa Margareta Cortona, Santo Petrus Damianus, Santo Eucherius dari Orleans, Santo Kornradus dari Piacenza, Santo Flavianus, Santo Theodulus, Umat Katolik, Uskup dan Pengaku Iman, Yesus Kristus
Ilustrasi

KAISAR Valerianus menganiaya umat Kristiani dengan bengis sepanjang masa Gereja awali. Ia meluluskan eksekusi St Siprianus pada bulan September 258. Pejabat Romawi yang menjatuhkan hukuman mati kepada St Siprianus tewas tak lama sesudahnya. Pejabat yang baru, Solon, nyaris menjadi kurban dari suatu pemberontakan yang menyangkut suatu persekongkolan untuk menghabisi nyawanya. Tampaknya Solon mencurigai persekongkolan ini sebagai bentuk balas dendam atas kematian St Siprianus. Ia menangkap delapan orang tak bersalah. Semuanya adalah orang-orang Kristen, sebagian besar adalah kaum klerikus, dan semuanya adalah pengikut setia St Siprianus.

 

2 Februari,  Santo Caesarius dari Nazianzen, Santo Polikarpus, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, putera allah, santo santa, Sukacita, teladan kita

Tahanan Kristen itu dijebloskan ke dalam penjara bawah tanah yang gelap. Mereka mendapati orang-orang lain yang mereka kenal ada dalam penjara. Kotor dan pengap melingkupi kelompok tahanan ini. Mereka sadar bahwa mereka akan segera menghadapi kematian dan kebakaan. Orang-orang Kristen itu ditahan berbulan-bulan lamanya dalam penjara. Mereka dipaksa bekerja di siang hari, dan tanpa sebab seringkali tak diberi makan dan minum. Dalam situasi yang tak berperikemanusiaan macam itu, komunitas kecil umat Kristen ini bersatu padu dan saling tolong-menolong satu sama lain. Yang awam melindungi para uskup, imam dan diakon yang secara istimewa merupakan sasaran kekejian kaisar.

Ketika tahanan Kristiani pada akhirnya dibawa ke tempat pelaksanaan hukuman mati, masing-masing diijinkan untuk berbicara. Montanus, yang tinggi kekar, berbicara dengan gagah berani kepada segenap umat Kristiani yang ada di antara khalayak ramai. Ia menasehati mereka untuk setia kepada Yesus dan untuk lebih memilih mati daripada mengingkari iman. Lucius, yang kecil dan rapuh, berjalan tertatih-tatih ke tempat eksekusi. Ia lemah akibat masa-masa berat dan sulit di penjara. Sesungguhnya, ia harus bertopang pada dua teman yang membantunya tiba di tempat di mana para algojo telah menanti. Mereka yang menyaksikan berseru-seru memintanya untuk mengingat mereka di surga.

Sementara tahanan Kristen ini seorang demi seorang dipenggal kepalanya, khalayak ramai semakin berani. Mereka menangisi para martir yang menderita ketidakadilan. Tetapi mereka bersukacita juga. Mereka sadar bahwa para martir ini akan memberkati mereka dari surga. Montanus, Lucius dan kawan-kawan wafat sebagai martir pada tahun 259.

Sumber: yesaya.indocell.net

Inspirasimu: Santo Polikarpus : 24 Februari