Beranda OPINI Uang Keamanan

Uang Keamanan

“Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, ‘Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.’” (Mat 28, 12-13)

SUATU saat, panitia perayaan ribut dengan Romo Paroki soal jumlah uang untuk keamanan. Romo Paroki ‘keukeuh’ tidak mau mengeluarkan dana untuk para petugas keamanan dengan alasan bahwa mereka memang sudah digaji negara untuk menjaga keamanan masyarakat.

Selain itu, mereka juga sudah mendapatkan makanan dan minuman yang layak. Panitia juga ngotot mengusulkan sejumlah dana sebagai ucapan terimakasih untuk setiap petugas keamanan. Dana yang diusulkan oleh panitia dinilai ‘lumayan besar.’

Saya tidak tahu dengan pasti, berapa besar jumlah dana yang diusulkan untuk petugas keamanan. Setiap paroki pasti berbeda-beda situasi dan kemampuannya. Sejumlah besar uang untuk petugas keamanan, rupanya bukan hanya persoalan pada zaman ini, tetapi juga terjadi pada saat ‘Kebangkitan Yesus.’

Para tua-tua juga memberikan sejumlah besar uang kepada para serdadu agar mereka mengatakan bahwa Yesus telah dicuri oleh para murid-Nya. Para serdadu diberi sejumlah besar uang bukan sebagai gaji atas pelaksanaan tugas mereka, tetapi agar mereka memberi kesaksian palsu; agar mereka menyebarkan berita bohong dan tidak benar tentang kebangkitan Yesus.

Sejumlah besar uang bisa dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan rencana atau keinginan yang jahat dan tidak benar. Sejumlah besar uang bisa membuat seseorang lupa akan tugasnya yang utama dan tanggung jawabnya yang pokok. Sejumlah beaar uang bisa membuat orang tidak sanggup membedakan antara yang benar dan tidak benar, yang baik dan tidak baik.

Sejauh mana sejumlah uang telah mempengaruhi sikap dan hidupku sampai hari ini?

Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)