Beranda KWI Umat Keuskupan Agung Medan Menjadi Penulis Produktif

Umat Keuskupan Agung Medan Menjadi Penulis Produktif

Umat Keuskupan Agung Medan Belajar Menulis

Dua puluh lima orang dari berbagai kalangan mengikuti Semiloka Umat Menulis di Keuskupan Agung Medan. Semiloka yang diadakan oleh Komsos Keuskupan Agung Medan, yang bekerja sama dengan Komsos KWI dan Indonesia Menulis ini bertujuan untuk memberikan pelatihan menulis hingga bagaimana cara menerbitkan buku. Semiloka ini dibawakan oleh Budi Sutedjo dan Maria Herjani, inisiator gerakan Indonesia Menulis yang fokus pada memberikan pelatihan menulis.

Bertempat di Cinta Alam, ada total 8 sesi dalam semiloka yang diadakan selama tiga hari dua malam. Pada hari pertama, peserta berdiskusi mengenai isu yang sedang terjadi di Keuskupan Agung Medan, untuk kemudian isu tersebut menjadi tema dasar penulisan buku yang menjadi hasil nyata dari semiloka ini. Kemudian peserta juga diberikan semangat untuk bisa menulis, terlepas berbakat menulis atau tidak, dalam sesi pertama mengenai Penulis Produktif.

Pada hari kedua, peserta belajar lebih mendalam lagi mengenai teknik menulis dan beragam jenis tulisan. Sesi-sesi yang ada di hari kedua mengajarkan peserta mengenai bedanya antara penulisan fakta, feature, opini, artikel dan advertorial. Untuk mengimbangi pengetahuan dan pemahaman, di hari kedua ini peserta juga banyak mengaplikasikan ilmu yang baru saja mereka dapat, dengan menulis berita dan feature. Kemudian peserta juga diminta untuk mulai menulis satu artikel yang akan diterbitkan bersama dalam satu buku, yang telah diberi judul “Ketika Gereja Katolik tidak lagi ‘Seksi’”.

Tiga hari semiloka “Umat Menulis”: para umat dan penggerak Komsos Keuskupan Agung Medan mengikuti program pelatihan menulis oleh Indonesia Menulis

Setelah mendapatkan dorongan untuk menulis serta teknik dan beragam jenis tulisan, peserta belajar bagaimana untuk membuat hasil tulisan mereka menjadi bentuk nyata dalam masyarakat. Pada hari ketiga, peserta fokus mempelajari bagaimana sistematika buku, dan cara mengirim naskah ke penerbit. Di akhir sesi, Bpk. Budi memberikan tips mengenai bagaimana caranya mempertahankan stamina penulis dan membangun komunitas. Tips ini tentu sangat berguna, baik bagi penulis pemula maupun penulis mahir mengenai bagaimana cara mempertahankan diri untuk tetap menulis dan tidak menyerah pada kesibukan waktu dan tenaga.

Semiloka ini dibawakan oleh penulis produktif yang telah meraih rekor MURI dalam bidang penulisan, Bpk. Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM. Penulis 141 buku, 1312 artikel popular dan ilmiah, 746 berita ini telah melahirkan lebih dari 919 penulis hasil dari gerakan Indonesia Menulis sejak tahun 2009. Para peserta Semiloka Umat Menulis ini pun didaulat menjadi Indonesia Menulis angkatan ke-47.