Home KWI Uskup Suharyo: Pancasila Sebagai Pengikat dan Pemersatu Bangsa

Uskup Suharyo: Pancasila Sebagai Pengikat dan Pemersatu Bangsa

MIRIFICA.News. Bertempat di Grand Sahit Jaya Hotel, Jakarta, Senin 21 Desember 2015, Kementerian Dalam Negeri memfasilitasi Pertemuan Pemerinta Daerah, Tokoh Agama, Ormas Keagamaan, Dialog Kerukunan Generasi Muda Antara Agama. Hadir beberapa tokoh lintas agama yang juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pikiran dalam kaitan dengan Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia. Adapun tokoh agama yang hadir dan turut menyumbangkan gagasan adalah Mgr. Ignatius Suharyo dari Konferensi Waligereja Indonesia, Bapak Suhadi dari Walubi, Pendeta Gomar Gultom (Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia),  Bapak Suisma (Ketua Umum Parisada Hindu Darma Indonesia), Bapak Uung Sendana ((Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia). dan salah satu ketua dari Mejelis Ulama Indonesia.

Mgr. Ignatius Suharyo sedang berbicara dalam forum diskusi lintas agama didamping bebepa pemimpin agama lainnya.
Mgr. Ignatius Suharyo sedang berbicara dalam forum diskusi lintas agama didamping beberapa pemimpin agama lainnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri  Dalam Negeri Bapak Tjahjo Kumolo dan Jaksa Agung Bapak HM. Prasetyo.

Dalam kesempatan istimewa itu, Mgr. Suharyo menyampaikan peran Pancasila sebagai pengikat dan pemersatu bangsa. Pendapat Ketua KWI ini diapresiasi oleh audiens karena mengangkat isu penting yang perlu disadari dan dihayati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Komitmen Uskup Suharyo tentang pentingnya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila nampak juga dalam perumusan Arah Dasar Pastoralnya bagi umat Keuskupan Agung Jakarta. Sebagai Uskup Agung Jakarta dalam kesatuan dengan para imam dan umatnya, Mgr. Suharyo telah menetapkan arah dasar pastoral KAJ untuk  2016- 2020 dengan mengajak umat untuk mengamalkan Pancasila.

Pendapat Ketua KWI ini semakin menegaskan komitmen Gereja Katolik terhadap Pancasila dan NKRI serta bingkai Kebhinnekaan. Negara ini hanya akan bertahan dan kokoh kalau didasarkan pada Pancasila sebagai Dasar Negara dan ditopang oleh tiang-tiang / pilar UUD 1945 (landasan konstutusi), Kebhinneka Tunggal Ika-an (landasan sosial budaya dalam kemajemukan), serta NKRI (sebagai bentuk final bangsa ini).

Penulis Berita: RD. Edy Purwanto

Editor: RD. Kamilus.

Credit Foto: Tokoh Lintas Agama yang hadir dalam diskusi “Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama”. (Doc. Sekjen KWI)