Beranda KATEKESE 10 Fakta Mengagumkan dari Kekuatan Ekaristi

10 Fakta Mengagumkan dari Kekuatan Ekaristi

Pope Francis celebrates the Corpus Domini after a procession from St. John at the Lateran Basilica to St. Mary Major Basilica to mark the feast of the Body and Blood of Christ, on May 26, 2016 in Rome/kredit: aleteia.org

EKARISTI hadir di tengah kita sebagai karya dan berkat dari Trinitas – Raniero Cantalamessa , OFM.

Beberapa kekuatan luar biasa yang dapat kita alami dari merayakan ekaristi secara sungguh-sungguh:

1). Bersatu dengan Kristus. Menerima komuni kudus di dalam ekaristi menyatukan diri kita dengan Kristus. St. Sirilus dari Alexandria menggambarkan hal ini seperti “lilin meleleh yang menyatu dengan lilin lainnya.” Perjalanan orang Kristiani merupakan perjalanan untuk menjadi seperti Kristus. “tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam kita”. Ekaristi merupakan sarana yang memungkinkan hal ini terjadi.

2). Hancurnya dosa-dosa ringan: Ekaristi menghancurkan dosa-dosa ringan. Tentu! Sebab, dosa-dosa inilah yang membuat semangat berbagi kita berkurang. Tetapi, ketika kita menerima ekaristi kita bersatu dengan kasih-Nya, menghancurkan dosa-dosa kita dan membiarkan kita dibersihkan serta siap untuk memulai hidup baru lagi.

3). Kesadaran akan adanya dosa berat: Ketika kita menahan diri untuk tidak menerima ekaristi, kita menyadari diri kita berada dalam dosa berat. Seolah-olah kekuatan ekaristi sedang membersihkan diri kita dari dosa-dosa ringan, lalu mengenakan mantel pelindung untuk membantu kita menjauh dari pelanggaran dosa berat.

4). Relasi Pribadi dengan Kristus: Banyak orang Kristen mengungkapkan pentingnya relasi pribadi dengan Kristus, yang mana ini tentu benar. Tetapi terutama sekali melalui ekaristi, kita sungguh-sungguh merasakan hubungan pribadi dengan Yesus. Paus emeritus Benediktus XVI menyatakan relasi ini demikian:“Saat ini, ada sebuah kebutuhan untuk mencari dan menemukan kembali bahwa Yesus Kristus bukan hanya keyakinan pribadi atau ide abstrak, tetapi merupakan pribadi nyata, yang menjadi bagian dari sejarah manusia, dan mampu memperbarui kehidupan setiap orang, baik pria maupun wanita. Oleh karena itu, ekaristi yang adalah sumber dan puncak kehidupan dan misi Gereja, harus diterjemahkan ke dalam spiritualitas yang menjadi sumber kehidupan menurut Roh Kudus.” (Sacramentum Caritas)

5. Memberi Hidup: menurut Katekismus Gereja, ekaristi membantu mempertahankan, meningkatkan dan memperbaharui rahmat kehidupan yang diterima melalui pembaptisan” (CCC. 1392). Dengan kata lain, menerima Ekaristi menambah rahmat kehidupan yang sudah ada di dalam diri kita. Kedengarannya lebih baik daripada bepergian ke spa.

6). Bersatu dengan Tubuh Kristus: Ketika kita makin erat bersatu dengan tubuh Kristus, kita juga makin erat bersatu dengan semua orang yang ikut menerima ekaristi. Ibarat lem, ekaristi membuat kita semua bersatu, pertama dengan Kristus dan kedua dengan saudara-saudara kita yang hadir di Gereja.

7). Komitmen Kita pada Kaum Kecil: St. Yohanes Krisostomus berkata, memalukan sekali apabila kita yang hadir di sekeliling meja altar tak punya kepedulian pada Kristus yang hadir dalam diri orang-orang Kecil:

“Anda telah meminum darah Kristus, namun anda tidak mengenal saudara anda,..anda mencemarkan meja ini ketika anda tidak rela berbagi. Tuhan membebaskan anda dari segala dosa dan mengundang anda ke sini, tapi anda belum memiliki kasih yang lebih”.

8). Penghiburan Rohani:  Komuni kudus merupakan awal dari pengalaman sukacita surgawi dimana kita boleh bersatu dengan Allah. Apabila kita terpukul oleh beratnya beban hidup, kita bisa datang dan menyambut Tubuh Tuhan, permulaan sukacita kita, dan meminta kepada Tuhan untuk menghiasi jiwa kita dengan penghiburan dan kedamaian-Nya.

9). Perdamaian: Dalam sinode tentang Ekaristi tahun 2005, para Uskup telah membahas bagaiman umat di daerah konflik dapat menyambut tubuh Kristus yang dapat memberi dorongan kepada mereka untuk mencari perdamaian. “Berkat perayaan ekaristi, masyarakat yang dilanda konflik dapat berkumpul bersama, mendengarkan firman Tuhan, mendengarkan pesan kenabian tentang rekonsiliasi lewat pengampunan dan menerima kasih karunia yang memungkinkan mereka saling berbagi dari roti  dan anggur yang sama (Propositio 49).

10).Mengarahkan fokus hidup kita: Apabila kita benar-benar memahami makna terdalam dari merayakan ekaristi, kita akan mulai memusatkan kehidupan kita pada komuni kudus. Tidak ada yang lebih penting yang terjadi dalam hidup ini. Bukan sepak bola, perkumpulan atau piknik.  Tidak ada yang lebih penting daripada janji mingguan kita untuk menerima obat dari dokter jiwa, Yesus. 

Sebagaimana seorang bapak yang baik, Dia akan selalu mendengar kita!

=====

Diterjemahkan dari: www.aleteia.org