Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 02 Juli 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 02 Juli 2021

21 September 2021, Bacaan Injil 21 September 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 21 September 2021, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 21 September 2021, minggu kerahiman ilahi, Minggu Pekan Biasa XXV, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 21 September 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi : fidshepherd.com

Bacaan Pertama: Kej 23:1-4.19;24:1-8.62-67

Ishak sangat mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.

Sara, isteri Abraham, hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya. Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan. Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.

Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya, lalu berkata kepada orang-orang Het, “Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu. Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini, supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal.” Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan.

Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua di rumahnya, yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya, “Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu. Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi, janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku, untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.” Lalu berkatalah hamba itu kepadanya, “Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini? Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu?” Abraham lalu berkata, “Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana! Tuhan, Allah yang empunya langit, telah memanggil aku dari rumah ayahku dan dari negeri sanak saudaraku. Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku, ‘Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.’ Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau, maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini. Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana.”

Beberapa waktu kemudian Ishak datang dari arah sumur Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb. Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangannya, dan melihat ada unta-unta datang mendekat. Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak.
Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak. Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya kepada hamba Abraham, “Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?” Jawab hamba itu, “Dialah tuanku.”
Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri.

Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5 R:1a

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

  • Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan, dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
  • Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan terhadap umat.
  • Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu, supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.

Bacaan Pengantar Injil: Mat 11:28

Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.

Bacaan Injil: Mat 9:9-13

Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan.

Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku.” Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.

Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus,
“Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Maka pelajarilah arti sabda ini, ‘Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.’ Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Panggilan Matius menggambarkan bahwa Yesus memanggil orang untuk hidup dalam pengalaman kasih Allah. Ia memanggil bukan hanya mereka yang baik melainkan juga mereka yang kerap dicap pendosa. Kuncinya adalah kesediaan dan kerelaan masing-masing pribadi untuk mengubah diri dan mengikuti jalan dan cara hidup yang ditunjukkan Yesus. Bagaimanakah usaha ini dikembangkan dalam kehidupan jemaat kristiani, terutama dalam keluarga?

Yesus sendiri dalam pergaulan-Nya menunjukkan betapa Ia terbuka bagi semua orang. Ia makan bersama orang berdosa, terlibat dalam keprihatinan mereka sebagai pribadi, dan mengajak mereka menghayati kasih karunia Allah, Bapa-Nya. Tindakan Yesus bisa saja menimbulkan batu sandungan bagi orang lain. Tetapi, juga bisa menyadarkan bahwa memang orang berdosalah yang membutuhkan pertobatan dan pembangunan rohani. Orang baik dengan sendirinya akan memanfaatkan rahmat dan kasih Allah yang disampaikan kepada mereka. Orang yang menyadari keberdosaannya akan merasakan sapaan Yesus ini. Dalam diri Yesuslah pemenuhan janji Allah kepada manusia yang percaya kepada-Nya seperti Abraham, bapa orang beriman. Semoga kepercayaan dan penyelenggaraan Ilahi ini juga menjiwai usaha dan perjuangan kita sekarang ini.

Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini. Panggilah kami senantiasa untuk mengikuti hidup seperti yang Engkau kehendaki sehingga kami hidup dalam kasih-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 01 Juli 2021