Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 14 Februari 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 14 Februari 2020

11 Februari 2021, Bacaan Injil 11 Februari 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 11 Februari 2021, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 11 Februari 2021, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 11 Februari 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan eksegetis, Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findshepherd

Bacaan Pertama 1Raj 11:29-32;12:19

Israel memberontak terhadap keluarga Daud.

Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem. Di tengah jalan ia bertemu Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru. Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel. Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 81:10-11ab.12-13.14-15

Akulah Tuhan Allahmu, dengarkanlah Aku.

  • Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah kepada allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
  • Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
  • Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

Bait Pengantar Injil Kis 16:14b

Ya Allah, bukakanlah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Bacaan Injil Mrk 7:31-37

Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya bicara.

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu.
Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata!”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Dalam Injil dikisahkan penyembuhan orang tuli oleh Yesus menggunakan simbol-simbol: ”Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.” Melalui perbuatan simbolik tersebut Yesus mendidik para murid untuk menyadari bahwa kehadiran Allah dalam karya keselamatan kerap kali tidak tampak jelas, tetapi dengan tanda-tanda. Membaca tanda-tanda ”alam” dalam kehidupan beriman akan membuat kita mampu menangkap apa kehendak Allah sebenarnya.

Perkembangan zaman membuat kita cenderung berpikir praktis, sistematis dan transparan yang juga kadang dipakai untuk membaca keimanan kita. Menghayati kehendak Allah dan memahami pengalaman doa sebagaimana diharapkan oleh si bisu dalam Injil hendaknya mendidik kita untuk berani melakukan kehendak Allah. Kehendak Allah menyapa kita dengan tanda-tanda yang sering kali membuat kita ragu. Namun, yang penting, mari kita seperti si bisu dalam Injil menjadi orang yang berani berserah diri pada Allah dan membiarkan Alllah membentuk kita sesuai dengan kehendak-Nya.

Allah Bapa Yang Mahakasih, kami kerap kali kurang percaya dan kurang berani berserah diri pada kehendak-Mu. Bimbinglah kami seperti si bisu dalam Injil yang senantiasa berserah diri kepada kehendak-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: renungan: Ziarah Batin 2020, OBOR Indonesia

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 13 Februari 2020