Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 15 Oktober 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 15 Oktober 2021

20 Oktober 2022, Bacaan Injil 20 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 20 Oktober 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 20 Oktober 2022, Minggu Prapaskah ViI, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Rom 4:1-8

Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah.
Sebab apa kata Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

Kalau ada orang bekerja, upahnya diperhitungkan bukan sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:

“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 32:1-2.5.11 R:7

Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.

  • Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, yang dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang
    yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
  • Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata “Aku akan menghadap Tuhan. Dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
  • Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hari orang-orang benar, bersorak-gembiralah, hari orang-orang jujur!

Bait Pengantar Injil: Mzm 33:22

Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

Bacaan Injil: Luk 12:1-7

Sekali peristiwa, Berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah.

Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit?
Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Takut kepada Tuhan. Pengajaran Yesus biasanya dibagi dalam beberapa level. Pertama, kepada kerumunan orang banyak yang tak terhitung jumlahnya. Level kedua adalah kepada para murid yang biasanya kita kenal istilah 70 murid. Dan pada level yang paling dekat, Yesus ingin mengajar khusus untuk 12 rasul. Injil hari ini dimulai dengan beribu-ribu orang banyak telah berkerumun sehingga mereka berdesak-desakan ingin mendengarkan Yesus. Tetapi Yesus mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, soal kewaspadaan terhadap ragi, yaitu kemunafikan. Yesus sangat membenci kemunafikan. “Tidak ada sesuatu pun yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, apa yang kamu bisikan ke telinga akan diberitakan dari atas atap rumah.”

Kalau kita punya kebiasaan bersembunyi-sembunyi atau merahasiakan sesuatu, percayalah suatu ketika, rahasia itu akan terbongkar. Yesus menegaskan, “Aku akan menunjukkan kepada kamu, siapakah yang harus kamu takuti, yaitu Tuhan!” Kita mungkin lebih  takut pada penilaian-penilaian orang, tetapi kita lupa justru kita harus takut pada penilaian Tuhan. Kalau kita takut pada Tuhan pasti hidup kita juga akan sepenuhnya baik, kita akan hidup jujur, kita akan hidup benar tanpa kita menjadi orang yang mencari-cari ketenaran, mencari-cari penilaian baik dari sesama di sekitar kita.

Tuhan Yesus, kami sering kali hidup dalam kemunafikan. Ampunilah kami dan tuntunlah kami pada jalan yang benar. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXVIII