Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 22 Mei 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 22 Mei 2020

08 Oktober 2021, Bacaan Injil 08 Oktober 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 08 Oktober 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 08 Oktober 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XXVII, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: churchofjesuschrist

Bacaan Pertama: Kis 18:9-18

Banyak umat-Ku di kota ini!

Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.

Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus. Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.”

Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu. Tetapi kalau hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.”

Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.

Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 47:2-3.4-5.6-7 R:8a

Allah adalah Raja seluruh bumi.

  • Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
  • Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya.
  • Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkanlah mazmur!

Bait Pengantar Injil Luk 24:46.26

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil Yoh 16:20-23a

Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita,
tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.

Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan

Hidup harus memiliki pengharapan. Tanpa pengharapan, apa yang kita jalani sekarang akan kehilangan makna. Perjalanan hidup kita sebagai murid-murid Kristus adalah perjalanan dalam pengharapan. Tantangan datang silih berganti, pergumulan melawan diri sendiri yang tidak selalu mudah, kerap mengundang kepedihan dan air mata. Terdapat titik-titik di mana kita menjadi ragu dengan apa  yang sedang kita jalani; kita mempertanyakan iman kita, bahkan tak jarang kita berteriak dan memberontak kepada-Nya. Berhadapan dengan dinamika hidup beriman yang demikian kita membutuhkan kesetiaan. Kita harus percaya bahwa ‘tidak pernah ada yang sia-sia dari sebuah kesetiaan.’

Mungkin menjadi sesuatu yang teoretis dan klise, jika dikatakan bahwa sering kali kita menjalani sesuatu yang tidak seluruhnya jelas bagi kita. Ketahanan, kesetiaan, ketaatan, dan ketekunan ternyata menjadi kunci bagi kita untuk menyibak satu persatu tirai ketidakjelasan itu. Di ujung perjalanan biasanya kita menengok ke belakang dan kita berujar: “Benar bahwa Allah menjadikan segala sesuatunya indah.” Yang menjadi pertanyaan: “Mengapa kita harus bertahan dalam kesetiaan?” Ya, sebab kita percaya bahwa hidup kita ini adalah sebuah rangkaian kisah-kisah Allah. Sejarah hidup kita ini adalah sederetan kisah-kisah Allah yang beserta kita. Tidak ada perjalanan hidup tanpa penyertaan-Nya. Tidak ada tapak kaki dalam mana Dia tidak beserta kita. Dalam iman inilah kita percaya bahwa perjalanan hidup kita adalah perjalanan bersama Allah.

Ya Allah kami percaya bahwa badai itu pasti berlalu. Karena percaya akan penyer­taan-Mu ketika kami mengalamai badai hidup. Berjalan bersama-Mu adalah sukacita bagi kami. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54