Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 01 April 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 01 April 2021

12 Mei 2022, Bacaan Injil 12 Mei 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 12 Mei 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 12 Mei 2022, Minggu Prapaskah IV, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Kel 12:1-8.11-14

Ketetapan tentang Perjamuan Paskah.

Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga,
seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.Tetapi jika rumah-tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama-sama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing.
Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga Mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaklah kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan.

Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan.
Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18 R:1Kor 10:16

Piala syukur ini adalah persekutuan dengan Darah Kristus.

  • Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan,dan akan menyerukan nama Tuhan.
  • Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepas belengguku!
  • Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,

Bacaan Kedua: 1Kor 11:23-26

Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan.

Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bacaan Pengantar Injil: Yoh 13:34

Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Bacaan Injil: Yoh 13:1-15

Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.

Sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon,
rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”
Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.”

Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan,
dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu,
supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Kutipan sabda Yedus: “Jika Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku,” perlu mendapat perhatian kita semua. Siapa yang dapat mengukur atau memberi jaminan kebersihan hati untuk tinggal bersama dengan Allah? Tentulah Allah sendiri. Kriteria kebersihan hati ada pada Allah, bukan pada manusia. Celakanya adalah kita kerap mengganggap diri sudah bersih, atau menjadikan kriteria manusiawi untuk mengukur kadar ‘kebersihan dan kekudusan hati’ di hadapan Allah.

Oleh karena kita tidak mampu mencapai kebersihan hati kita hanya dengan upaya kita sendiri, maka kita perlu mendekati Yesus untuk membersihkan diri kita. Terhadap para murid-Nya, Yesus menekankan agar mereka tidak mencari selamat sendiri. Perintah agar saling membasuh kaki dalam renungan Kamis Putih ini adalah perintah untuk saling melayani dalam kerendahan hati, sekaligus perintah untuk turut bertanggung jawab terhadap kebersihan hati sesama. Inilah artinya hidup dalam persekutuan. Sebab, persekutuan merupakan wadah agar dunia semakin lebih mengenal dan meyakinkan keselamatan. Keselamatan itu terwujud dalampersekutuan bersama Allah Tritunggal.

Ya Tuhan, Semoga dalam persekutuan kasih, kami mengamalkan pengorbanan, kerendahan hati, dan pemberian diri bagi sesama. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Fransiskus Pada Hari Komunikasi Sedunia ke-55