Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 10 Oktober 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 10 Oktober 2019

Bacaan Pertama Mal 3:13-4:2a

Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik, “Bicaramu tentang Aku kurang ajar. Meskipun demikian kalian bertanya, ‘Apakah yang kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?’ Kalian berkata, ‘Sia-sialah beribadah kepada Allah! Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Itulah sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah. Sebab mujurlah orang-orang yang berbuat jahat itu! Mereka mencobai Allah, namun luput juga.’ Sebaliknya orang-orang yang takwa berbicara demikian, ‘Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita;
sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.’ “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, ” sabda Tuhan semesta alam, ‘pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kalian akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang jahat,
antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti api. Maka semua orang gegabah dan orang fasik akan menjadi seperti jerami
dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu,” sabda Tuhan semesta alam. “Mereka akan habis sampai ke akar dan cabangnya. Tetapi kalian yang takwa, bagi kalian akan terbit surya kebenaran yang sayapnya membawa kesembuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 1:1-6 R:40:5a

Berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan.

  • Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
    dan siang malam merenungkannya.
  • Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
  • Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil Kis 16:14b

Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Bacaan Injil Luk 11:5-13

Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamkanlah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;’ masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.’ Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia diperlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; dan setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Kesabaran dan ketekunan dalam doa mengajarkan kita bagaimana menghormati proses kerja dalam menantikan hasil. Doa yang dibawakan terus-menerus dengan penuh ketekunan dan kesabaran dapat menghasilkan buah yang menggembrakan hati. “Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu” (Luk. 11:9).

Yesus menegaskan kepada para murid bagaimana mereka mesti berdoa dengan tidak jemu-jemu dan yakin bahwa apa yang diminta akan diperoleh karena Allah yang Mahatahu akan memberikan yang terbaik bagi keselamatan setiap orang yang memohon kepada-Nya “Setiap orang yang meminta, menerima, dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Luk. 11:10).

Doa adalah pernyataan sikap orang beriman. Doa yang dilakukan dengan hati yang beriman, jawabannya telah Allah siapkan pada waktunya. Bagaimana dengan doa-doa kita selama ini? Apakah kita berdoa hanya karena rutinitas atau mengucapkan doa hanya untuk mengikuti standar yang sudah ditetapkan saja? Doa hendaknya berakar di dalam man dan diucapkan dengan keyakinan bahwa Tuhan akan mengabulkan doa kita mungkin tidak seperti yang kita inginkan, tetapi seperti yang Tuhan kehendaki yang terbaik untuk kita.

Ya Allah, berilah aku hati yang beriman dan berhikmat agar aku mampu memahami kehendak-Mu dalam menantikan jawaban atas setiap doa yang aku panjatkan. Amin.

 Sumber: Ziarah Rohani 2019, Obor Indonesia

Kredit photo: ilfigliodelluomoediscesosullaterra.home.blog