Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 20 September 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 20 September 2020

18 Agustus 2021, Bacaan Injil 18 Agustus 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 18 Agustus 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 18 Agustus 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XX, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Yes 55:6-9

Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu.

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Tuhan,
maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 145:2-3.8-9.17-18 R:18a

Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.

  • Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
    Besarlah Tuhan dan sangat terpuji, kebesaran-Nya tidak terselami.
  • Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
  • Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bacaan Kedua: Flp 1:20c-24.27a

Bagiku hidup adalah Kristus.

Saudara-saudara, dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Karena bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak:
Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus — ini memang jauh lebih baik; tetapi demi kamu lebih berguna aku tinggal di dunia ini. Maka hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil : Kis 16:14b

Tuhan, bukalah hati kami, sehingga kami memperhatikan sabda Putera-Mu.

Bacaan Injil: Mat 20:1-16a

Iri hatikah engkau karena aku murah hati?

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar.
Katanya kepada mereka, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku, dan aku akan memberimu apa yang pantas.’
Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi.
Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka,
‘Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?’ Jawab mereka, ‘Tidak ada orang yang mengupah kami.’ Kata orang itu, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.’

Ketika hari sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandurnya, ‘Panggillah sekalian pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka,
mulai yang bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.’ Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah! Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’ Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

”Hati memiliki alasan dan logika tersendiri yang tidak bisa dipahami dengan akal budi,” demikian kata Blaise Paschal. Injil hari menantang kita untuk menjawab cara pikir dan logika kemurahan hati Allah. ”Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati” (Mat 20:15).

Menanggapi situasi buruk kondisi kerja atau buruh akibat Revolusi Industri, Paus Leo XIII, mengeluarkan ensiklik Rerum Novarum – RN (Kondisi Kerja) pada 15 Mei 1891. Dalam dokumen itu secara jelas dan tegas Gereja menyerukan upaya pemberian upah yang adil. Upah adil menurut RNadalah tidak hanya Kebutuhan Fisik Minimum dan Upah Minimum Regional, tetapi Kebutuhan Hidup Layak Keluarga. Tentu ini tantangan dan cita-cita ideal yang tidak mudah untuk diwujudkan karena menyangkut komitmen semua pihak baik negara, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat warga. Kredibilitas Gereja dan lembaga-lembaga gerejani akan mendapatkan pengakuan dan bahkan menjadi inspirasi, bila ajaran sosial yang luhur itu sungguh dilaksanakan dengan konsisten, misalnya memberikan upah yang menjamin kesejahteraan keluarga.

Tuhan Yesus, berilah kami hati yang baru agar berlaku adil terhadap sesama. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XXV