Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 10 Juni 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 10 Juni 2020

28 Februari 2022, Bacaan Injil 28 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 28 Februari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 28 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa VIII, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: holyspiritspeaksorg

Bacaan Pertama: 1Raj 18:20-39

Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat.

Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi Baal ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata, “Berapa lama lagi kalian berlaku timpang dan mendua hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia!” Tetapi rakyat itu tidak menjawab sepatah kata pun. Lalu Elia berkata lagi kepada rakyat, “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi Baal berjumlah empat ratus lima puluh orang. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan. Biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh memasang api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya di atas kayu api dan juga tidak akan memasang api. Kemudian biarlah kalian memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama Tuhan. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyahut, “Baiklah demikian!”

Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu, “Karena kalian berjumlah banyak, pilihlah dahulu seekor lembu dan olahlah. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kalian tidak boleh memasang api.” Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, lalu mengolahnya. Kemudian mereka memanggil nama Baal
dari pagi sampai tengah hari, katanya, “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang mereka buat.

Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya, “Panggilah lebih keras! Bukankah dia allah?
Mungkin ia merenung, mungkin sedang ada urusan, atau mungkin ia bepergian. Barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan kurban petang; tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda.

Kemudian Elia berkata kepada seluruh rakyat, “Mari mendekat kepadaku.” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepada Elia. Lalu ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. Kepada Yakub ini telah datang sabda Tuhan, “Engkau akan bernama Israel.” Lalu Elia mendirikan batu-batu itu menjadi sebuah mezbah demi nama Tuhan dan membuat suatu parit yang dapat memuat dua sukat benih di sekeliling mezbah itu. Ia menyusun kayu api, memotong lembunya, dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api. Sesudah itu ia berkata, “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas kurban bakaran serta ke atas kayu api itu!” Kemudian kata Elia, “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!” Dan mereka berbuat demikian untuk kedua kalinya. Lalu katanya lagi, “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!” Dan mereka berbuat demikian untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air.

Kemudian pada waktu mempersembahkan kurban petang, tampillah nabi Elia dan berkata, “Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel,
dan bahwa aku ini hamba-Mu; dan bahwa atas sabda-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat.”

Lalu turunlah api Tuhan menyambar habis kurban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata, “Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 16:1-2a.4.5.8.11 R:1

Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

  • Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku.”
  • Bertambahlah kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan kurban curahan mereka, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.
  • Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian
    yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
  • Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil Mzm 25:4c.5a

Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Bacaan Injil Mat 5:17-19

Aku datang untuk menggenapi hukum.

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.’

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.

Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Bagi orang Yahudi, Kitab Taurat sungguh-sungguh menjadi pegangan hidup mereka sehari-hari. Maka, ketika ada hoaks yang beredar di tengah masyarakat bahwa Yesus datang dengan ajaran-Nya yang baru dan meniadakan Hukum Taurat; mereka sangat marah, geram dan menjadi perbicangan pro dan kontra. Dalam situasi seperti itu, Yesus tampil dan menegaskan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, melainkan sebaliknya, yaitu menggenapi Hukum Taurat. Menggenapi/menyempurnakan Hukum Taurat artinya, Yesuslah Sang Mesias yang diberitakan para nabi dalam Kitab Taurat. Inilah yang menjadi tujuan utama Matius menuliskan Injilnya pertama-tama kepada orang Yahudi.
Sekarang ini, hoaks semakin berpengaruh sangat kuat karena ditunjang oleh dunia digital yang semakin canggih. Berbagai bentuk dan cara orang menciptakan hoaks yang bisa menghancurkan karakter, sikap, mental, dan masa depan seseorang. Yesus menghadapi hoaks dengan memberikan klarifikasi ketika Ia berkhotbah di bukit. Mari kita belajar dari pesan Injil hari ini, untuk tidak ikut menciptakan hoaks, tidak ikut menyebarkan sebuah isu dan informasi yang belum pasti kebenarannya. Pastikan bahwa pagi hari, kita tidak membaca dan menyebarkan hoaks, misalnya melalui HP, agar hati dan pikiran kita lebih damai dan tenang.

 

Tuhan Yesus Kristus, tuntunlah kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan berbagai sarana dan fasilitas komunikasi dalam kehidupan kami setiap hari. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54