Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2025, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik, Hari Minggu Biasa XXX, Penyejuk Hati, sabda Allah, Oase Katolik, Renungan Pagi, Sabda Tuhan, Mirifica News, Renungan MIrifica, Renungan Komsos KWI, Renungan Mirifica, Bacaan Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik Sabtu1 November 2025, Paus Leo IV
Ilustrasi

Hari Sabtu, Pekan Biasa XXX
Hari Raya Semua Orang Kudus
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I: Wahyu 7:2-4.9-14

Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya; mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa.

Bacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba hamba Allah kami pada dahi mereka!”

Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!”

Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada di sekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, “Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”

Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?” Maka kataku kepadanya, “Tuanku, Tuan mengetahuinya!” Lalu ia berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 24:1-2.3-4ab.5-6; R:6

Inilah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.

  • Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
  • Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan.
  • Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bacaan II: 1 Yohanes 3:1-3

Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Bacaan dari Surat pertama Rasul Yohanes:

Saudara-saudara terkasih, Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Bacaan Injil: Matius 5:1-12a

Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Dalam pandangan dunia, orang yang miskin, berdukacita, dan mengalami berbagai kelemahan lainnya sering tak mudah keluar dari situasi tersebut. Bila pandangan ini terus menjejali pikiran banyak orang, hal tersebut akan membuat mereka kurang memiliki pengharapan. Padahal, pengharapan merupakan hal penting dalam iman akan Allah.

Melalui bacaan liturgi Hari Raya Semua Orang Kudus ini, pemahaman tentang ’kebahagiaan’ rupanya perlu dinilai dan dipahami secara baru. Yesus sangat memahami bahwa ’bahagia’ merupakan kunci kesuksesan, bukan sebaliknya. ’Bahagia’ akan menyemangati dan menjadikan harapan terus bertumbuh dalam diri kita. Agar harapan yang terus bertumbuh itu menjadi nyata dalam hidup kita, kita perlu meneladan para kudus yang kita rayakan pada hari ini. Kita mesti berani dan setia menempatkan Kristus sebagai jalan hidup kita satu-satunya.

Kita mungkin cemas dan takut menghadapi berbagai tantangan dalam hidup kita sebagaimana anak-anak dari kota besar yang mengadakan live in di daerah pedesaan yang mungkin cemas dan takut akan kenyataan di tempat live in tersebut. Namun, setelah selesai live in dan mengenali warga pedesaan yang ramah, sebagian dari mereka malah enggan pulang ke kota. Hal itu terjadi karena kehangatan penerimaan warga sehingga mulai terbentuk situasi ’persaudaraan’. Persaudaraan yang dialami oleh anak-anak yang sedang live in dan persaudaraan yang kita alami dengan sesama serta dengan ciptaan lain dalam hidup sehari-hari sesungguhnya terarah kepada ’persaudaraan abadi’ yang akan kita alami bersama para kudus di surga.

Ya Bapa, tuntunlah kami dalam menghadapi setiap tantangan hidup sehingga kelak kami pun diperkenankan menikmati hidup kekal bersama para kudus-Mu, amin.

21 Agustus 2025, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin, Renungan Agustus

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2025, Penerbit OBOR