Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 28 Oktober 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 28 Oktober 2019

01 Februari 2022, Bacaan Injil 01 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 01 Februari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 01 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa IV, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: raibowtoken.com

Bacaan Pertama Ef 2:19-22

Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 19:2-3.4-5 R:5a

Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.

  • Langit menceritakan kemuliaan Allah,dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya;hari yang satu  mengisahkannya kepada hari yang lain,dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
  • Meskipun tidak berbicara,dan tidak memperdengarkan suara,namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya,
    dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil Mrk 10:45

Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Bacaan Injil Luk 6:12-19

Sekali peristiwa, Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka
dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus,
Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Panggilan dan pengalaman iman St. Simon dan Yudas, Rasul, merupakan anugerah istimewa dari Allah. Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya sendri bila tidak dianugerahkan dari atas. Demikianpun panggilan para murid oleh Yesus Kristus merupakan anugerah istimewa dari Allah. Yesus memilih kedua belas murid untuk bersekutu dalam tim yang solid dan dinamis dalam memperkenalkan Kerajaan Allah di dunia. Dalam perjalanannya, satu dari tim kedua belas berkhianat dan menyerahkan Yesus untuk dihukum mati. Pengalaman perjalanan Yesus dan para murid dapat menjadi gambaran bagi kita. Dalam hidup berkomunitas, berorganisasi, dan dalam keluarga, selalu ada orang yang unik, berbeda, dan membelot dari visi dan misi hidup bersama.

Hal ini mengingatkan kita semua untuk tetap berjaga-jaga dan berdoa bahkan kepada musuh dan orang dengan karakter yang unik, agar perbedaan yang muncul dalam perjalanan tidak menghilangkan dan merusak visi dan misi besar yang telah direncanakan dan ditetapkan sebagai tujuan. Hendaknya setiap perbedaan dapat dikelola secara dinamis agar memberikan kekuatan dan masukan yang berarti bagi visi dan misi hidup bersama, baik dalam Gereja maupun negara. Para murid dipanggil Tuhan untuk mengedepankan persekutuan dan kebersamaan dalam menjalankan misi perutusan di seluruh dunia. Hanya dalam dan dengan kerja tim, pekerjaan yang besar dengan mudah dapat diselesaikan. Namun di atas semuanya, para murid hendaknya mengikuti teladan Yesus untuk selalu mengawali semua misi besar dalam pelayanan dengan doa. “Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman, Ia berdoa kepada Allah” (Luk. 6:12).

Ya Allah, semoga dalam hidup bersama dan berkomunitas, aku juga mampu memperhatikan kepentingan kelompok dan bersama sebagai daya tarik yang meneguhkan dalam perjalanan hidupku di dunia. Amin.

Sumber: Ziarah Rohani 2019, Obor Indonesia

Inspiirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik Minggu, 27 Oktober 2019