Beranda Jendela Alkitab Harian Hidup Kita untuk Orang Lain Juga, Sabtu 23 Agustus 2014

Hidup Kita untuk Orang Lain Juga, Sabtu 23 Agustus 2014

Ilustrasi: Anjing dan Kucing (foto diambil dari www.topwallpaperphoto.com)

Ada sebuah dongeng yang menceritakan mengapa kucing bermusuhan dengan anjing. Dikisahkan bahwa dulu kucing dan anjing berteman akrab. Namun suatu hari kucing menipu anjing dan membuat anjing sangat marah.

Kucing mengatakan kepada anjing bahwa ikan itu tidak enak dimakan. Anjing jadi marah besar setelah ia mencicipi enaknya ikan goreng. Anjing mengejar-ngejar kucing hendak menggigitnya. Untung, kucing bisa menghindar.

Sejak itu, anjing membenci kucing. Kucing pun menjadi takut kepada anjing. Untuk mencegah agar anjing tidak dapat mengendus jejak kucing dengan penciumannya yang tajam, sejak itu kucing selalu mengubur kotorannya.

Ada saja hal-hal yang bisa memicu hidup manusia. Hal-hal yang kecil bisa menjadi besar.Nyala api yang kecil bisa menjadi kobaran yang sangat besar. Akibatnya hidup manusia menjadi tidak nyaman. Relasi yang baik hilang. Orang kurang peduli terhadap sesamanya.Orang merasa hidup menyendiri itu lebih baik.

Kisah di atas menunjukkan bahwa hal yang kecil itu ternyata menjadi suatu kebencian yang begitu kuat. Mungkinkah hal seperti ini terjadi dalam hidup manusia? Tentu saja hal seperti ini dapat terjadi dalam hidup manusia, kalau manusia tidak cepat sadarakan kebaikan dan kenyamanan dalam hidup.

Untuk itu, manusia mesti menyadari tujuan hidupnya. Kita hidup bukan untuk diri kita sendiri saja. Kita hidup bersama dan untuk sesama di sekitar kita. Kita diciptakan untuk sesama. Kita tidak diciptakan hanya untuk diri sendiri.

Sebagai orang beriman, kita ingin mendahulukan hidup dalam suasana damai. Mengapa?Karena melalui kedamaian itu kita akan membangun hidup yang lebih baik. Mustahil kita membangun hidup yang damai, kalau selalu saja ada kerikil-kerikil tajam yang mengganjal hidup kita.Persoalan-persoalan mesti kita selesaikan dengan hati yang dingin. Kita juga ingin agar hidup bersama sesama juga tercipta keharmonisan dan damai.

Saya yakin, sebagai orang beriman, kita ingin membangun hidup yang lebih baik.Karena itu, saya mengajak kita semua untuk menciptakan damai dan ketenangan. Ada begitu banyak hal yang dapat membuat kita emosi, marah terhadap sesama kita.Tetapi sebagai orang beriman, mari kita mengandalkan damai di atas segala-galanya. Hanya dengan damai itu kita dapat memiliki hidup yang lebih layak.

Mari kita terus-menerus membangun damai dalam hidup kita. Dengan demikian, hidup kita menjadi lebih baik dan berkenan kepada Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati.

Ilustrasi: Anjing dan Kucing (foto diambil dari www.topwallpaperphoto.com)