Home BERITA Jumpa Signis Indonesia ke-45 Digelar di Sumba

Jumpa Signis Indonesia ke-45 Digelar di Sumba

Tahun ini, jumpa atau rapat tahunan Signis Indonesia, diadakan di Keuskupan Weetebula, Sumba pada 23-27 Februari 2019. Inilah jumpa Signis ke-45. Komsos Keuskupan Weetebula menjadi tuan rumah atas acara tersebut.

Seperti dijelaskan oleh Ketua Komsos Keuskupan Weetebula yang sekaligus bertindak sebagai ketua panitia, Romo Yustinus Guru Kedi, perhelatan tersebut mengusung tema The Roles of Media in Strenghthening Faith and Economy of The Catholic Basic Community atau Peran Media Dalam Penguatan Iman dan Ekonomi Pada Komunitas Basis Gerejani.

“Tema tahun ini sesungguhnya sesuai dengan arah pastoral Keuskupan Weetebula yang secara khusus fokus pada pendalaman pengetahuan iman dan pemberdayaan ekonomi umat dengan lokus pengembangan adalah komunitas basis gerejani (KBG). Dengan demikian yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah Signis ingin hadir mendukung dan memajukan karya pastoral Keuskupan Weetebula dengan fokus pada aspek peran-peran konkret media bagi pendalaman iman dan pemberdayaan ekonomi umat,” jelas Yustinus.

Tambah imam yang sudah 12 tahun menjadi ketua Komsos Keuskupan Weetebula ini, selain kegiatan rapat internal, para anggota Signis Indonesia akan membahas AD/ART, sharing karya masing-masing anggota, penerimaan anggota baru. Akan ada juga kegiatan-kegiatan lain seperti seminar dengan tema “Spiritualitas Komunikasi” oleh Ketua Komisi KOMSOS KWI (Mgr. Hilarion Datus Lega,Pr) dan seminar bertema “Signis dan Jejaring Pekerja Media” oleh Presiden Signis Indonesia (RD. Antonis Gregorius A. Lalu).

Akan ada juga kegiatan training singkat sehari tentang menulis kreatif dan pembuatan film pendek dengan peserta pelajar dan orang muda (SMA-SMA swasta dan STKIP Weetebula) serta kunjungan ke beberapa KBG contoh di sekitar Weetebula untuk pendalaman managemen pemberdayaan ekonomi dalam memanfaatkan peran media.

Ada juga kegiatan studi wisata budaya Sumba seperti menyaksikan atraksi Pasola di Kodi, kunjungan ke situs adat Ratenggaro, kunjungan ke Weekuri dan Rumah pelestarian budaya Sumba atau Rumah Budaya.

Lantas, apa makna lain dari kehadiran Signis Indonesia bagi Keuskupan Weetebula? Yustinus menjelaskan, diharapkan, kehadiran Signis yang berarti tanda memberi inspirasi kepada Weetebula untuk kian menjadi tanda keselamatan bagi umat manusia di tanah Sumba. “Melalui gerakan arah pastoral Keuskupan Weetebula yang berfokus pada proses pendalaman pengetahuan iman dan pemberdayaan ekonomi umat dalam Komunitas Basis Gerejani, Keuskupan Weetebula sungguh menjadi tanda keselamatan dan kesejahteraan hidup umat. Selain itu, kehadiran Signis Indonesia di Weetebula, membuat Uskup Weetebula merekomendasikan Radio Vox Mundi FM (Radio Keuskupan Weetebula) untuk masuk menjadi anggota Asosiasi Signis Indonesia,” jelas pria yang akrab dipanggil Romo Yustin ini.

Saat ini KOMSOS Keuskupan Weetebula memiliki dua fokus karya, yakni menangani semua kegiatan penyiaran Radio Vox Mundi FM dan menangani studio produksi Komsos (produksi video dan audio).

Romo Yustin juga menjelaskan bahwa Signis adalah nama baru dari Unda OCIC International. Unda adalah asosiasi radio dan televisi Katolik dan OCIC adalah organisasi film dan audiovisual Katolik. Sejak tahun 1990 Asosiasi Radio dan Televisi Katolik Indonesia dan Organisasi Film dan Audivisual Katolik Indonesia bergabung menjadi satu  institusi, yakni  UNDA OCIC Indonesia dan menjadi salah satu anggota Unda dan OCIC Internasional yang telah berganti nama menjadi Signis.

Signis berasal dari Bahasa Latin signum yang berarti tanda. Diharapkan, setiap komunikator dalam asosiasi ini adalah pencipta tanda keselamatan. (EDL)

Rm, Yustin Guru Kedi, Ketua Panitia Rapat Signis ke-45