Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Lonceng Gereja Berdentang Ketika Kota Kristen di Irak Dibebaskan

Lonceng Gereja Berdentang Ketika Kota Kristen di Irak Dibebaskan

Bartella kembali mendengar suara yang telah hilang itu selama 2 setengah tahun

SUARA lonceng gereja pada hari Minggu pagi (23/10) lalu mungkin akan selalu terdengar mengalun di sulurh kota di Italia atau di Amerika. Tapi bunyi lonceng gereja nyaris tidak terdengar lagi selama dua setengah tahun oleh sebagian warga Kristen di Irak. Sampai sekarang. Video ini diambil di Bartella, sebuah kota di Niniwe Plain yang dibebaskan dari kekuasaan dari kelompok Negara Islam pada hari Jumat (21/10) lalu.

“Situasi aman dan tenang kembali dialami oleh sebagian besar warga Kristen di kota bersejarah ini menyusul kota ini direbut kembali oleh pasukan Irak setelah kelompok Negara Islam berhasil dihalau keluar menuju Mosul, kelompok terakhir jihadis di Irak,” demikian diberitakan Reuters.

“Bartella, rumah bagi orang Kristen Asyria dikosongkan pada Agustus 2014 ketika pasukan Negara Islam menguasai sebagai sebagian besar wilayah Irak hingga ke wilayah Suriah.”

Warga Kristen yang setia dengan imannya melarikan diri ke ibukota Kurdistan Irak ketika ISIS memberi ultimatum: masuk slam atau menjadi warga  kelas tiga termasuk kewajiban membayar pajak pajak berat atau jika tidak akan dieksekusi.

“Di Bartella, gereja tidak dihancurkan tapi rumah-rumah warga dibakar,” kata seorang imam Asyiria, Pastor Emanuel Youkhana yang juga menjabat sebagai kepala Program Bantuan Kristen di Irak Utara.

“Ini merupakan adegan mengesankan dan menyentuh rasa kami, ketika TV Irak Sumaria menayangkan peristiwa kemenangan pasukan Irak yang disambut dengan bunyi  lonceng gereja di seluruh Bartella,” katanya lagi.

Pasukan koalisi terus membebaskan kota-kota di Niniwe Plain, dimana terdapat gedung-gedung bersejarah milik orang Kristen yang telah berdiri selama berabad-abad. Operasi pembebasan ini termasuk merebut kembali kota Mosul dari NIS yang telah memasuki pekan kedua.

Namun, pasukan koalisi menghadapi kesulitan, sebagaimana CNN melaporkan pada Minggu (23/10) bahwa ISIS menggunakan 300 pria termasuk anak-anak sebagai perisai hidup.

Sementara itu, dalam doa Angelus mingguannya di Vatikan, Paus Fransiskus turut mendoakan keselamatan warga yang terjebak di dalam kota diperangi dari Mosul. “Saya sedih mendengar berita tentang pembunuhan  banyak putra dan putri dari negeri tercinta,” kata Paus.

 

Sumber: aleteia.org