Beranda KATEKESE Ajaran Gereja Mampukah Anda Mengasihi Musuh?

Mampukah Anda Mengasihi Musuh?

Memiliki teman atau sahabat adalah hal yang paling disenangi oleh semua orang. Dengan sahabat atau orang terdekat dapat berbagi pikiran, mengeluarkan keluh kesah, dan berbagi suka duka dengan mereka. Sahabat menjadikan hidup lebih berwarna dan beragam. Tentu seorang sahabat adalah orang yang memiliki jalan pikir dan kegemaran yang sama. Tetapi bagaimana dengan lawan ? Lawan adalah orang yang bertentangan dengan pendapat, bahkan pola pikir kita.

Dalam hidup bermasyarakat tentunya manusia memiliki sahabat dan juga lawan. Sahabat dan lawan adalah 2 hal yang sangat mempengaruhi kehidupan. Jika sahabat diperlakukan dengan baik, menyenangkan pada kita, ada sebagian orang yang memperlakukan lawan dengan jahat, tidak memperdulikan. Sebagai umat Katolik hendaknya kita dapat menghormati serta mencintai lawan kita. Dalam Dokumen Konsili Vatikan II GS (Gaudium Et Spes) mengenai Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa Ini art.no. 28 mengajak kita untuk bersikap yang tepat terhadap sesama yang berbuat salah:

“Allah sendirilah satu-satunya yang mengadili dan menyelami hati; maka Ia melarang kita supaya jangan menjatuhkan pengadilan atas kesalahan batin siapapun.  Ajaran Kristus meminta supaya kita mengampuni perlakuan-perlakuan yang tak adil dan memperluas perintah cinta kasih kepada semua musuh-musuh; itulah perintah Perjanjian Baru: “Kamu mendengar bahwa dikatakan: Kasihilah sesamamu, dan bencilah musuhmu. Akan tetapi Aku berpesan kepada kamu: Cintailah musuh-musuhmu, dan berbuat baik kepada mereka yang membenci kamu; serta berdoalah bagi mereka yang menganiaya dan memfitnah kamu” (Mat 5:43-44).

Misalnya, ada sekelompok orang yang mencela atau menuduh hal yang tidak baik. Sebaiknya sikap kita adalah mengampuni mereka. Memang sebagai manusia biasa sulit untuk memaafkan musuh. Tetapi Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama, bahkan musuhmu sekalipun. Dengan mengampuni musuh atau lawan, kita pun turut serta meneladani sikap Yesus. Dalam hidup cobalah untuk memulai mencintai orang atau kelompok yang kita benci.

Kristus sendiri yang meminta kita untuk mengasihi dan mencintai musuh-musuh kita. Sudahkah mengasihi musuh-musuhmu?

Kredit Foto: upliftconnect.com