Beranda KATEKESE Mengapa Kain Peluh Yesus Tertata Setelah Ia Bangkit?

Mengapa Kain Peluh Yesus Tertata Setelah Ia Bangkit?

PERIKOP Yoh 20:1-10 membahas tentang kebangkitan Yesus. Petrus dan seorang murid lain melihat bahwa “kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung” (Yoh 20:6-7)

Perlu kita catat mengenai tradisi orang Yahudi saat itu: bahwa kain yang tertata (dalam keadaan rapi) ada kaitan dengan hubungan seorang tuan dan pelayan. Saat sang pelayan mempersiapkan meja makan tuannya, ia memastikan bahwa meja tersebut dijadikan persis seperti apa yang tuannya kehendaki. Ia akan menyiapkan perkakas makan dengan lengkap, menunggu tuannya makan tanpa terlihat, hingga sang tuan berdiri dari kursinya, membersihkan jari, mulut, janggutnya dengan kain yang akan asal digumpal dan dilempar ke atas meja: itu berarti waktunya si pelayan untuk membersihkan meja.

Di zaman itu, kain yang tergumpal berarti “sudah selesai makan.” Namun, bilamana sang tuan beranjak dari meja makan, dengan lap terlipat (dalam keadaan rapi) dan berada di samping piring, sang pelayan tidak akan berani menyentuh meja tersebut karena… lap yang tertata berarti “sang tuan AKAN KEMBALI.” TUHAN YESUS KRISTUS AKAN KEMBALI, AMEN!

Sumber: “disadur dari @catholic_teen_posts”

Kredit Gambar: itinerantchurch.com