Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Oase Kehidupan, Selasa: 03 Januari 2016| 1Yoh.2:29-3:6|Mzm.98:1.3c-4.5.6|Yoh.1:29-34|

Oase Kehidupan, Selasa: 03 Januari 2016| 1Yoh.2:29-3:6|Mzm.98:1.3c-4.5.6|Yoh.1:29-34|

Menyucikan diri

MELETAKAN harapan kita pada seseorang ‘yang baik hatinya’ dapat mengubah hidup kita. Berharap berarti percaya akan suatu perubahan status. Perubahan itu bukan sebuah cita-cita kosong melainkan sebuah pengalaman dalam hidup kita saat ini. Menaruh harapan pada Kristus berarti memiliki ‘trusting’, kepercayaan penuh. Konsekuensi ‘trusting’ adalah seluruh kehendak, pikiran dan perasaan kita mesti selaras dengan kehendak, pikiran dan perasaan dalam Kristus. ‘Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya , menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci’ (1Yoh.3:3). Menyucikan diri seperti Kristus berarti ‘mengubah cara kita memandang diri kita sendiri, orang lain dan dunia sekitar. Kita mulai melihat betapa besar kasih Allah kepada kita dalam diri Putra-Nya. Dia penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh.1:14).

Menyucikan diri seperti Dia berarti ‘mulai mengenakan pakaian kebenaran’ (bdk. Ayb.29:14) Perubahan itu nyata. Kita mulai mengalami kehadiran-Nya mengubah kita saat kita ‘melakukan kehendaknya’. Kita mengalami hidup yang penuh bukan nanti tetapi ‘saat ini juga’ (bdk.1Yoh.2:17) . Yohanes mengajak kita melihat pemenuhan harapan itu dalam diri Yesus, anak domba Allah (Yoh.1:29). Ia melahirkan kita kembali dengan baptisan Roh Kudus (Yoh.1:33). Roh Kudus itulah yang siap mengubah hidup kita setiap saat. Sejauhmana anda dan keluarga meletakan harapan pada Yesus yang setiap saat menyucikan hati kita dengan Roh-Nya? (RD Antonius Prakum Keraf,Pr-Kontributor mirifica.net)***

Kredit Foto:Ilustrasi (Ist)