Beranda KATEKESE Ajaran Gereja Perayaan Ekaristi dan Komuni Kerinduan

Perayaan Ekaristi dan Komuni Kerinduan

23 Maret, Ajaran Gereja, Cinta Kasih, Covid19, hosti kudus, katekese, Komuni Batin, Komuni Kerinduan, perayaan ekaristi, tradisi gereja, Tuhan Yesus, Ulasan Ajaran Gereja, Virus Corona, Bacaan, Dokumen Gereja

MIRIFICA.NET – Penyebaran Virus Covid-19 harus dihentikan. Semua unsur harus bekerja sama dan saling membantu. Gereja Katolik Indonesia menggelar Misa tanpa umat dan membatalkan kegiatan-kegiatan rohani yang mengumpulkan umat. Kiranya iman kita tetap kuat, harapan kita tetap teguh dan cinta kasih kita tetap subur.

Kita memahami, bahwa situasi darurat ini bukan meniadakan perayaan Misa sama sekali, tetapi menghindari kerumunan banyak orang, yang bisa menjadi penyebab menyebarnya virus penyakit tsb. Misa tetap dianjurkan untuk dilaksanakan, dan bisa diikuti melalui siaran online/live streaming, melalui sarana media sosial yang ada. Serentak dianjurkan peningkatan doa-doa pribadi, doa keluarga di rumah masing-masing. Bukankah keluarga adalah Gereja Kecil

  1. Apakah Misa tidak lagi ada di Paroki/Keuskupan kita?

Misa Hari Minggu maupun harian tetap diadakan di altar Gereja kita. Setiap Misa adalah perayaan umat Allah, maka setiap Misa dipersembahkan untuk umat Allah dan dapat diikuti secara fisik maupun secara non-fisik [tanpa kehadiran langsung]. Imam merayakan setiap ekaristi dalam kesatuan dengan seluruh gereja, seperti halnya dalam kesatuan dengan para kudus. Imam di altar adalah pengantara antara Allah dan umatNya. Setiap ekaristi adalah persembahan umat Allah dan kehadiran Allah untuk umatNya.

  1. Apakah hal ini tidak bertentangan dengan perintah Tuhan : Kuduskanlah hari Tuhan?

Menguduskan Hari Tuhan tetaplah perintah Tuhan yang penting. Kita menguduskan hari Tuhan antara lain dengan mengikuti Perayaan Ekaristi Hari Minggu. Namun, kita sudah lama tahu bukan, bahwa bagi saudara-saudari yang sakit berat, yang tidak bisa mengikuti Misa Hari Minggu, maka mereka bukannya berdosa karena tidak bisa mengikuti Misa Hari Minggu, sebab mereka sakit. Mereka tidak melawan perintah Tuhan tsb. Begitu juga, umat-umat Katolik di pulau-pulau kecil, di gunung-gunung, di daerah diaspora, pada Hari Minggu, sering tidak bisa merayakan ekaristi, karena tidak ada imam. Mereka dapat beribadat, berdoa, berbakti pada Tuhan di rumah mereka. Atas cara ini mereka menguduskan hari Tuhan juga. Mereka bisa mendengarkan Sabda Tuhan hari itu, dan, menerima Tuhan secara batin, lewat Komuni Kerinduan.

  1. Nah, itu dia : kita bisa menerima Tuhan atas bentuk ‘’Komuni Kerinduan’’. Apa itu?

Komuni Kerinduan atau komuni spiritual atau komuni batin adalah keinginan mendalam untuk bersatu dengan Yesus Kristus dalam Ekaristi kudus, di mana Tuhan sendiri mengundang kita untuk tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita. Namun, karena kita berhalangan menghadiri ekaristi secara langsung, maka kita dapat menerima Tuhan dalam bentuk Komuni Kerinduan…. Kongkritnya, ketika atas alasan-alasan yang pantas maka seseorang tidak dapat merayakan ekaristi secara sacramental, lewat kehadiran fisiknya, maka ia boleh menerima dan menyambut Tuhan secara rohani, lewat Komuni Kerinduan. Misalnya, karena di gerejanya tidak ada Misa/tidak ada imam; atau karena dia dalam keadaan sakit yang menghalangi dia merayakan ekaristi di gereja; atau dia berada di suatu kota di mana tidak ada Perayaan Ekaristi. Jadi, lewat Komuni Kerinduan, orang tsb, tidak bisa menerima sakramen maha kudus [hosti kudus] secara langsung, tetapi lewat iman dan kerinduannya, ia dapat menerima Tuhan yang mau hadir di hatinya secara rohani. Inilah yang disebut Komuni Kerinduan.

  1. Apakah ada syarat untuk menerima Komuni Kerinduan?

Seperti halnya dalam Perayaan Ekaristi, tentu saja, kita perlu mempersiapkan hati dan budi kita. Alangkah baik jika kita bisa mengikuti sebuah Perayaan Ekaristi yang disiarkan entah lewat tv, fb atau via alat medsos lainnya dengan tenang dan penuh; maksudnya, jangan kita nonton atau main game dulu dan ketika sudah dekat saat komuni baru kita bergabung… Ikutlah secara keseluruhan dan ketika tiba saatnya imam menyambut Tubuh dan Darah Kristus maka pada saat itu jugalah kita menerima Komuni Kerinduan, dengan mengucapkan doa yang disiapkan oleh gereja.

  1. Jika tidak ada siaran Misa, apakah bisa menerima Komuni Kerinduan?

Tentu saja bisa, dengan anjuran : siapkanlah dirimu, mungkin bersama anggota keluarga lain, dengan berpakaian baik dan pantas, berkumpul di tempat yang baik, menyediakan salib dan lilin. Bisa saja salah seorang memimpin dengan lagu pembuka, ajakan tobat, doa pembuka. Bacalah bacaan KS yang dibacakan pada hari/Minggu tsb. Kemudian, bisa bersama-sama mendoakan doa Bapa kami, mendoakan doa Agnus Dei, kemudian, berlutut atau membungkuk bersama-sama merindukan Tuhan, dan mendoakan doa kerinduan. Ucapkanlah doa atau lagu syukur, kemudian dapat diakhiri dengan mohon berkat Tuhan.

  1. Apakah Komuni Kerinduan ini ajaran baru dari gereja karena adanya virus corona?

Tidak, sama sekali tidak. Praktek ini sudah merupakan tradisi gereja. Sejak awal ketika gereja dianiaya dan umat dikejar-kejar kalau merayakan ekaristi, maka umat Allah sudah mempraktekkan Komuni Kerinduan ini dari r umah-rumah mereka, dari penjara-penjara mereka bahkan dari tiang-tiang salib kemartiran mereka. Para kudus melanjutkan praktek ini seperti dikatakan St Teresia de Lissieux, katanya : Ketika dirimu tidak dapat menyambut komuni dan tidak menghadiri Misa kudus, engkau dapat melakukan komuni batin, suatu tindakan yang sangat bermanfaat; dengan komuni batin ini cinta kasih Tuhan bagimu akan terasa sangat menakjubkan [EE 34]. Paus Yohanes Paulus II sangat menganjurkan hal ini dan ia mengatakan ini sudah dianjurkan oleh Bapa-bapa gereja sejak awal mula gereja.

  1. Apakah Komuni Kerinduan cukup saja dan bisa menggantikan Perayaan Ekaristi?

Tentu saja tidak; tetap sangat dianjurkan untuk merayakan ekaristi lewat kehadiran jiwa dan raga yang penuh. Kecuali dalam keadaan-keadaan khusus di mana ada halangan besar untuk merayakan ekaristi, maka Komuni Kerinduan sangat dianjurkan.

  1. Manakah doa Komuni Kerinduan atau doa Komuni Batin itu?

Rumusan Doa Komuni Batin dari Santo Alfonsus Liguori [abad 16]

Yesusku, aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku. Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan, secara rohani, dalam hatiku; Aku memeluk-Mu, dan merasakan Engkau telah datang padaku dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu, dan janganlah pernah ijinkan aku terpisah dari-Mu. Amin.

  1. Ada lagi? Sampai kapankah Perayaan Ekaristi bersama umat ini belum bisa diadakan?

Bapa-bapa Uskup di keuskupan masing-masing sudah menetapkan tanggalnya, yang tentu akan ditinjau dan dievaluasi terus-menerus. Untuk itu mari berupaya hidup sehat dan memperhatikan juga kesehatan orang lain; menjaga social distancing, memperhatikan seluruh protocol yang dikeluarkan pemerintah, mencuci tangan, tinggal di rumah, tetap semangat, penuh harapan dan tentu saja terus berpantang dan puasa. Nabi Hosea, menandaskan: Tuhan memelihara kita dan akan membangkitkan kita. Tuhan sertamu, Tuhan beserta kita semua.

Akhirnya, dengarkanlah sabda Tuhan bagi kita: Marilah padaKu kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberimu kelegaan… Lihat, Aku berdiri di depan pintumu sambil mengetuk, barang siapa membuka pintunya Aku akan masuk dan tinggal bersama dia dan dia tinggal bersama Aku!

Saya meneruskan juga pesan Paus Fransiskus untuk semua umat Allah : bersukacitalah dalam harapan, besabarlah dalam penderitaan dan tekunlah dalam doa!

Hari-hari ini, perbanyaklah doa, nyalakan lilin, hadir di hadapan Tuhan, Tuhan hadir dalam keheningan, dalam keteduhan.

Tuhan mencintaimu, Tuhan melawatimu, secara istimewa, di hari-hari ini! Tuhan memberkatimu…

23 Maret, Ajaran Gereja, Cinta Kasih, Covid19, hosti kudus, katekese, Komuni Batin, Komuni Kerinduan, perayaan ekaristi, tradisi gereja, Tuhan Yesus, Ulasan Ajaran Gereja, Virus Corona, Bacaan, Dokumen Gereja

RD. Terrry Ponomban, pr