Home BERITA Rapat Pleno Nasional Komsos Hasilkan 5K

Rapat Pleno Nasional Komsos Hasilkan 5K

apa soto mie aja?

MIRIFICA.NET, Denpasar – RAPAT Pleno Nasional 2022 Komisi Komsos di Bali telah melahirkan Rencana Strategis Nasional Komsos 2023-2026. Rapat yang dihadiri oleh perwakilan Komisi Komsos dari 37 Keuskupan di Indonesia dan Anggota Badan Pengurus Komisi Komsos KWI tersebut merumuskan visi “Berjalan Bersama di Era Disrupsi Komunikasi Sosial.” Visi ini dimaknai sebagai cita-cita yang akan diinternalisasi dalam proses bersama selama tiga tahun ke depan.

Dalam rapat yang berlangsung pada Senin-Jumat, 22-26 Agustus, para peserta berhasil menyepakati adanya fokus pastoral yang terumus dalam 5K, yaitu Kemandirian finansial, Kerja sama internal dan eksternal, Keterlibatan orang muda, Kelengkapan organisasi dan tata kelola, serta Ketersediaan dokumentasi.

Pertama, kemandirian finansial ini terkait dengan usaha membangun kemandirian secara finansial melalui perubahan mindset tentang media, membuat program dan menghasilkan karya untuk pengembangan pastoral dalam konteks fundraising dengan memanfaatkan media pewartaan yang tersedia.

Kedua, kerja sama internal dan eksternal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama kolaboratif seluas-luasnya dalam bidang pengembangan kompetensi personalia yang profesional, sharing karya dan produksi bersama antarkomisi Komsos Keuskupan dan komunitas kategorial. Selain itu, kerja sama ini dapat dimaknai sebagai usaha bersinergi sebagai supporting agent lintas komisi di dalam keuskupan dengan produksi bersama dan memanfaatkan media yang ada. Bahkan, kerja sama juga dapat mewujud melalui kolaborasi dengan komunitas/lembaga media umum dalam rangka pengembangan karya, bekerja sama dengan komunitas agama lain dalam rangka perwartaan moderasi beragama, serta dengan instansi swasta dan pemerintah untuk pengembangan karya dalam bentuk silaturahmi, sosialisasi program, dan pengembangan sumber daya Komsos.

Ketiga, keterlibatan orang muda ini menjadi jalan untuk memobilisasi dan menganimasi generasi muda dalam karya pastoral sebagai mitra Komsos dengan membangun dan mengelola jejaring/komunitas yang melibatkan Komisi Kepemudaan dan para Pastor Paroki/Vikep/Deken. Melalui Komsos, diharapkan menjadi wadah orang muda untuk mulai dari memberi kesempatan berkreativitas, mengembangkan potensi dan kompetensi secara profesional, membangun literasi dan pendidikan media, bahkan pembukaan alternatif lapangan kerja, sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbaru.

Keempat, kelengkapan organisasi dan tata kelola merupakan usaha untuk melengkapi dan memperkuat organ Komsos hingga ke level paroki dengan membangun tata kelola organisasi berbasis manajemen modern dengan membuat Pedoman Umum Tata Kelola Komsos, mengembangkan personalia dari sisi jumlah dan kompetensi, serta terus melengkapi sarana-prasarana yang memadai untuk pastoral Komsos. Pedoman Umum Tata Kelola Komsos ini menjadi harapan seluruh Komisi Komsos Keuskupan agar dapat membantu pengelolaan dan pengembangan organ Komsos di setiap keuskupan.

Kelima, ketersediaan dokumentasi adalah usaha untuk mendokumentasi dalam bentuk arsip semua tulisan, foto, dan video di level keuskupan dengan melibatkan seluruh lini di dalam Gereja hingga level paroki sebagai wadah pemuliaan peziarahan Gereja secara internal maupun di tengah masyarakat yang lengkap, kredibel, dan aksesibel, serta mengelola dan memanfaatkannya sebagai konten pewartaan dalam aneka platform media yang ditangani.

Fokus pastoral 5K tersebut didiskusikan, didalami, dan dirumuskan bersama langkah-langkah strategis untuk merealisasikannya hingga ditentukan program-program prioritas yang visible untuk dijalankan bersama selama tiga tahun ke depan. “Program-program prioritas itu akan didetailkan oleh Badan Pengurus Komisi Komsos KWI sebelum disosialisasikan kepada Komisi-komisi Komsos di level keuskupan,” ungkap Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI, Romo Steven Lalu. (*)