Beranda BERITA RD Yustinus: Tentang Radio Vox Mundi 101.0 FM Sumba

RD Yustinus: Tentang Radio Vox Mundi 101.0 FM Sumba

MIRIFICA NEWS, WEETEBULA – Sebagai radio keuskupan yang terdaftar Perseroan Terbatas (PT), Vox Mundi 101.0 FM Sumba memiliki sejumlah peluang dan tantangan. Pasalnya, radio ini sudah harus punya manajemen matang dari segala sisi, tanpa melupakan misi utamanya: pewartaan. RD Yustinus Guru Kedi, Ketua Komisi Komsos Weetebula menjelaskan kondisi Vox Mundi 101.0 FM Sumba saat ini.

“Vox Mundi membuat pewartaan dapat terjadi. Nilai kristiani yang disiarkan bisa menjangkau semua umat. Program penyiarannya dapat diterima semua lapisan, di mana keluarga menjadi sasaran segmentasi,” jelas RD Yustinus. Peluang ini diperkuat oleh fakta bahwa Vox Mundi masih satu-satunya radio yang berkantor dan bersiaran di Weetebula.

Mengenai nilai kristiani, ini bukan hanya tentang ajaran Gereja. “Pewartaan bukan semata-mata sabda Injil, tetapi nilai-nilai Kristiani. Sehingga konsumen radio bukan hanya umat Katolik, tetapi semua orang, dan nantinya nilai-nilai itu meresap secara tersirat,” ujar RD Yustinus.

Untuk mendukung karya Vox Mundi pula, diadakanlah pelatihan jurnalistik dan program penyiaran radio bersama Tim Komsos KWI, dimulai kemarin sampai besok (3/5). “Para peserta pelatihan yang terdiri dari pastor, bruder, suster, dan awam dari berbagai paroki di Sumba akan menjadi kontributor Vox Mundi. Mereka bisa membuat reportase dari beragam tempat dan disiarkan di Vox Mundi,” kata RD Yustinus. ‘SDM baru’ ini diharapkan dapat membesarkan radio tersebut.

Pelatihan Radio Vox Mundi 101.0 FM Sumba
Suasana pelatihan jurnalistik dan program penyiaran radio untuk Volunter Radio Vox Mundi 101.0 FM Sumba. RD Yustinus Guru Kedi (kedua dari kanan) menjadi model narasumber ketika praktik wawancara untuk reportase radio.

Kendala

Mengumpulkan pendengar menjadi tantangan awal untuk karya radio keuskupan Weetebula ini. RD Yustinus berharap supaya Vox Mundi dicintai banyak orang, terutama sebagai radio keuskupan.

Selain itu, pembiayaan operasional. “Ini harus dicarikan jalan keluar. Dengan daya 3000 watt, biaya listrik radio menjadi mahal. Setiap harinya, kurang lebih dibutuhkan Rp 500.000,-,” kata RD Yustinus yang juga memimpin Seminari Sinar Buana, Sumba. “Biaya itu belum termasuk angka operasional lain sebesar Rp 5-6 juta,” tambahnya.

Perjalanan karya radio Vox Mundi 101.0 FM Sumba masih panjang. Namun, dengan adanya bala bantuan dari para pelayan paroki dan stasi di penjuru keuskupan, Komsos Weetebula dapat mengoptimalkan performa radio Vox Mundi. Bukan hanya sebagai sarana pewartaan, tapi juga sumber informasi terpercaya dan aktual bagi masyarakat Sumba.

Baca juga:

Vox Mundi 101.0 FM: Kolaborasi Biarawan/ti dan Awam Menggerakkan Radio Keuskupan Weetebula

Media Radio Punya 10 Karakter. Anda Tahu Berapa?