Home Jendela Alkitab Harian Saksi Tuhan; Ef 2:19-22, Luk 6:12-19; Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul...

Saksi Tuhan; Ef 2:19-22, Luk 6:12-19; Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul (Renungan Hari Pangan Sedunia, 28 Oktober 2014)

Simon dan Yudas Rasul

Di antara sekian banyak orang, Yesus memilih rasul-Nya hanya dua belas. Mereka adalah lingkaran pertama Tuhan Yesus. Ada misi khusus terhadap kelompok dua belas ini, men-sharing-kan karya penyelamatan Allah.

Dua belas memang punya makna, namun penginjil Lukas memberitahukan bahwa pemilihan dua belas rasul itu didahului dengan doa semalaman, di tempat yang sunyi pula. Yesus membutuhkan pencerahan dari Bapa-Nya agar pilihan-Nya sesuai dengan kehendak Bapa di surga. Sebab, hal itu amat menentukan dalam hidup Yesus. Pastinya, mereka akan melanjutkan karya penyelamatan Allah itu pada saatnya.

Dua belas rasul bersama-sama Yesus selama kurun waktu tiga tahun. Mereka mendengarkan kotbah-kotbah dan pengajaran serta menyaksikan karya-karya penyembuhan Tuhan Yesus. Dan selanjutnya mereka adalah saksi-saksi kebaikan Tuhan itu.

Apa itu saksi? Saksi adalah orang yang menyaksikan dan mengalami sendiri. Saksi kebaikan Tuhan adalah orang yang menyaksikan dan mengalami kebaikan Allah di dalam hidupnya. Hari ini kita merayakan dua saksi Kristus yang amat dekat, St. Simon dan St. Yudas sampai darah mereka tertumpah. Mereka wafat demi cintanya pada Yesus yang mereka alami. Dan mereka adalah fondasi iman yang kita yakini saat ini.

Dua inspirasi yang bisa kita hayati hari ini: pertama, ketika kita mau mengambil keputusan yang mahapenting, sertakanlah Tuhan di dalam doa. Bahkan, kita ambil waktu doa semalam-malaman seperti Yesus lakukan. Kedua, kita semua diutus untuk mewartakan kebaikan-kebaikan Tuhan. Oleh karenanya, tidak bisa tidak pertama-tama kita harus mengalami Tuhan sendiri di dalam hidup. Berawal dari kebiasaan untuk merenungkan Sabda Tuhan, lalu merenungkan kehidupan yang kita jalani lewat keluarga,  perjumpaan banyak orang, pekerjaan dan lain-lain. Seperti doa St. Ignatius dari Loyola semoga kita menemukan Tuhan di dalam segala. Berawal dari kasih Tuhan yang melimpah kepada kita, kita pun menjadi saksi meneruskan kelimpahan itu kepada mereka yang membutuhkan, yang miskin papa, yang lapar dan menderita.

Pertanyaan reflektif:

Apakah aku sungguh-sungguh berdoa dan menjadi saksi kebaikan Tuhan hari ini? Kalau belum, mengapa harus ditunda?

Doa:

Ya Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk berdoa dengan segenap jiwa, hati dan raga, terlebih saat-saat mahapenting di dalam hidupku. Tanpa bimbinganMu jalanku sesat adanya, tanpa tuntunan-Mu langkahku terasa goyah, tanpa tangan kasih-Mu, tak tentu arah yang kutuju. Tuhan, jadikanlah aku saksi kebaikan-kebaikan kasih-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin. (RD B Hardijantan Dermawan)