Home KATEKESE Santa Makarina Tua : 14 Januari

Santa Makarina Tua : 14 Januari

14 Januari, Bunda Maria, Gereja Katolik, Gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, Kanak-Kanak Suci, Kaspar, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Santa Makarina Tua, Santo Hilarius dari Poitiers, Santa Tatiana, Santo Petrus Balsamus, Santo William de Bourges, Melkior dan Balthasar, Para Kudus, Para Kudus di Surga, Pengaku Iman, Rosario, Santa Anysia, Santa Dafrosa, Santa Fransiska Xaveria Cabrini, Santo Marsianus dari Konstantinopel, teladan kita, Tiga Raja Santa Syncletica, Umat Katolik, Uskup dan Pengaku Iman, Yesus Kristus
Ilustrasi

MAKARINA dilahirkan sekitar tahun 329, berasal dari keluarga para kudus. Makrina (disebut St. Makrina Tua untuk membedakannya dari cucunya yang bernama sama dan juga menjadi seorang kudus yaitu St.Makrina Muda.  Seorang cucunya yang lain adalah seorang santo besar yaitu St.Basilius agung. Tampaknya St. Makrina-lah yang telah membesarkan St.Basilius karena dalam banyak tulisannya St. Basilius memuji neneknya atas segala hal baik yang telah dilakukan untuknya. Teristimewa, St.Basilius berterimakasih secara terbuka kepadanya karena telah mengajarinya cinta akan iman Kristiani semenjak ia masih kecil.

14 Januari, Bunda Maria, Gereja Katolik, Gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, Kanak-Kanak Suci, Kaspar, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Santa Makarina Tua, Santo Hilarius dari Poitiers, Santa Tatiana, Santo Petrus Balsamus, Santo William de Bourges, Melkior dan Balthasar, Para Kudus, Para Kudus di Surga, Pengaku Iman, Rosario, Santa Anysia, Santa Dafrosa, Santa Fransiska Xaveria Cabrini, Santo Marsianus dari Konstantinopel, teladan kita, Tiga Raja Santa Syncletica, Umat Katolik, Uskup dan Pengaku Iman, Yesus Kristus
Ilustrasi

Makrina dan suaminya menderita hebat dalam masa penganiayaan umat Kristen oleh penguasa Romawi. Kakek dan nenek Santo Basilius Agung ini terpaksa harus bersembunyi. dalam sebuah hutan dekat rumah mereka. Mereka berhasil lolos dari tangan para penganiaya. Mereka senantiasa diliputi rasa takut dan juga lapar, namun demikian mereka tetap tidak mau mengingkari iman mereka. Sebaliknya, dengan sabar mereka berharap dan berdoa agar penganiayaan segera berakhir. Di hutan, mereka mencari-cari apa yang dapat dimakan dan makan tumbuh-tumbuhan liar hingga berhasil selamat. Masa penganiayaan ini berlangsung hingga tujuh tahun lamanya, St.Gregorius dari Nazianze, yang pestanya dirayakan bersama-sama dengan St. Basilius pada tanggal 2 Januari, mencatat mengenai peristiwa tersebut.

Dalam masa penganiayaan yang lain, segala kekayaan dan harta milik Makrina dan suaminya disita penguasa. Tak ada yang tersisa bagi mereka kecuali iman mereka dan harapan akan kasih penyelenggaraan Tuhan bagi mereka. St. Makrina hidup lebih lama daripada suaminya, tetapi tidak diketemukan catatan tahun kematian mereka yang pasti. Menurut tradisi, St. Makrina wafat sekitar tahun 340.

Sumber: katakombe.org

Inspirasimu: Santo Hilarius dari Poitiers : 13 Januari