Beranda KATEKESE Santo Flannan : 18 Desember

Santo Flannan : 18 Desember

18 Desember, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Adven III, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, Santa Olympias, Santa Adelaide, Santa Kristiana, Pengaku Iman, Santa Lusia, Santo Simon Phan Ðac Hòa, Santo Damasus I, Santo Yohanes Roberts, Santo Juan Diego, teladan kita, umat katolik, yesus kristus, Katekese

FLANNAN hidup sekitar abad ketujuh. Ia adalah putera seorang kepala suku Irlandia bernama Turlough. Flannan dididik oleh para biarawan. Ia juga belajar pertanian dari mereka. Di Roma, Paus Yohanes IV menjadikannya seorang uskup. Paus melakukan ini sebab ia mengenali kebijaksanaan dan kekudusan Flannan. Ketika St Flannan kembali ke Irlandia, semua orang di wilayahnya, Killaloe, datang menyongsong. Mereka antusias untuk mendengarkan pengajaran yang dibawa St Flannan dari paus di Roma.

Uskup Flannan mengajar umatnya begitu baik, bahkan ayahnya memutuskan untuk menjadi seorang biarawan. Kepala suku yang sudah lanjut usia ini pergi kepada St Colman untuk mendapatkan pengajaran dalam hidup membiara. Pada saat yang sama, ia mohon berkat bagi keluarganya, sebab tiga dari puteranya tewas terbunuh. St Colman menubuatkan, “Daripadamu akan bangkit tujuh raja.” Dan kelak terjadilah demikian.

St Flannan khawatir, sebab ia adalah bagian dari keluarga, kalau-kalau ia menjadi raja juga. Jadi ia berdoa agar menjadi buruk rupa. Dan segeralah wajahnya menjadi bopeng. Ia memanjatkan permohonan yang aneh ini sebab ia ingin bebas untuk mengikuti panggilannya. Ia rindu membaktikan diri sepenuhnya demi melayani Tuhan dan umat-Nya.

Selama hidupnya, dikatakan, Saint Flannan dari Killaloe melakukan banyak mujizat. Orang – orang mengatakan bahwa ia menghabiskan hidupnya “seperti seorang petani terampil yang dengan hati-hati menaburkan benih kebajikan di hati setiap umat beriman.”

Ketika Saint Flannan merasa kematiannya sudah dekat, ia mengumpulkan beberapa muridnya dan berpesan kepada mereka tentang pentingnya mengamati keadilan alam dan manusia dan meminta mereka untuk mendorong perdamaian di antara orang-orang diseluruh negeri. Dia memberkati keluarganya sebelum ia meninggal pada tanggal 18 Desember 640.

Sumber: yesaya.indocell.net

Inspirasimu: Santo Olympias