Beranda KATEKESE Santo Nimatullah Kassab al-hardini : 14 Desember

Santo Nimatullah Kassab al-hardini : 14 Desember

14 Desember, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Adven III, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, Santo Nimatullah Kassab al-hardini, Santa Lusia, Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa, Santo Damasus I, Santo Juan Diego, Santo Nikolas dari Myra, Santo Sabinus, Santo Simon Phan Ðac Hòa, Santo Yohanes Roberts, teladan kita, umat katolik, yesus kristus
Ilustrasi: catholicnewsagency.com

NIMATULLAH adalah seorang rahib dari Gereja Maronit yang dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II. Gereja Maronit adalah salah satu dari Gereja-Gereja Katolik Timur yang berada dalam persekutuan penuh dengan Tahta Suci Roma

Youssef Kassab al-hardini lahir pada tahun 1808. Ayahnya bernama Gewagis Kassab dan ibunya Maryam Raad. Dia masuk sekolah untuk para rahib St. Anthonios di Houb dari tahun 1816 hingga 1822. Pada bulan november 1828 ia masuk biara St. Anthonios Ishaia di Batrun Libanon dan mengambil nama biara Nimatullah. Selain belajar, tugasnya sehari-hari didalam biara adalah menjilid buku. Kaul pertamanya diucapkannya pada tanggal 14 November 1830 dan setelah menyelesaikan studi teologinya, ia ditahbiskan menjadi imam pada hari natal 25 Desember 1833 oleh Uskup Seiman Zwain.

Mujizat-mujizat pater Nimatullah Kassab Al-Hardini.

  • Penglihatan akan masa depan
  • Penyembuhan Seorang Putera Altar
  • Lumbung
  • Penyembuhan mata Moussa Saliba
  • Menyembuhkan Mickael Kfoury
  • Mujizat pada Andre Najm

Wafat dan kanonisasi

Pater Nimatullah meninggal di biara Kfifan pada 14 Desember 1858 dalam usia lima puluh tahun, setelah selama sepuluh hari menderita sakit demam tinggi. Ia meninggal sambil memegang gambar St. Perawan Maria, dan kalimat terakhirnya adalah : ”O Perawan Maria di dalam pelukanmu kuserahkan jiwaku.” Para saksi mata mengatakan bahwa cahaya surgawi memancar dari ruangannya dan bau harum semerbak berada di ruangan tersebut selama berhari-hari setelah kematian beliau.

Beberapa waktu kemudian para rahib membuka makam Pater Nimatullah dan menemukan jasadnya yang tidak mengalami pembusukan. Jasad pater Nimatullah kemudian ditempatkan di dalam sebuah peti di dekat gereja. Sejak tahun 1864 para peziarah diperbolehkan melihat jasad utuh pater Nimatullah hingga tahun 1927. Pada tahun yang sama dibentuklah Komite Pemeriksa yang menyusun penyelidikan terhadap Kasus Pater Nimatullah.

Setelah penyelidikan selesai, Jasad Pater Nimatullah kemudian dimakamkan kembali di dalam tembok kubah pada salah satu ruang biara, sebelum dipindahkan ke sebuah Kapel kecil tempat misa dirayakan untuk para peziarah. Selanjutnya Patriark Maronit Mar Nasrallah Boutros Kardinal Sfeir, memerintahkan supaya makam dibuka dan jasad dipindahkan ke makam baru pada 18 Mei 1996.

Santo Nimatullah al-Hardini di beatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 10 Mei 1998 dan dikanonisasi pada tanggal 16 Mei 2004 oleh Paus yang sama.

Sumber: katakombe.org

Inpirasimu: Santa Lusia : 13 Desember