Beranda KATEKESE Santo Yohanes Berchmans : 26 November

Santo Yohanes Berchmans : 26 November

25 November, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Biasa XXXIV, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, Santo Yohanes Berchmans, Santa Flora dari Cordoba, Santa Felisitas dari Roma, Santa Sesilia, Santa Cecilia, Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah, Santo Edmundus, Santo Raphael Kalimnmowski, Santa Elizabeth dari Hungaria, teladan kita, umat katolik, Yesus Kristus

YOHANES BERCHMANS, Orang kudus dari Belgia ini pernah mengatakan, “Jika aku tidak menjadi kudus ketika aku masih muda, maka aku tidak akan pernah menjadi kudus.” Sesungguhnya, Yohanes meninggal pada usia muda, yaitu duapuluh dua tahun dan, tanpa perlu diragukan lagi, ia telah berhasil mencapai harapannya untuk menjadi kudus.

26 November, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santa Edmund, santo santa, teladan kita, santo santa hari ini
Ilustrasi: pemudakatolikbms

Yohanes dilahirkan pada tahun 1599. Sebagai seorang anak, ia amat dekat dengan ibunya yang sakit. Namun demikian, ia suka juga bergabung dengan teman-teman sebayanya untuk memainkan kisah-kisah yang diambil dari Kitab Suci. Ia terutama amat pintar memainkan adegan Daniel membela Susana yang tidak berdosa. Ketika usianya tigabelas tahun, Yohanes ingin bersekolah untuk menjadi imam. Tetapi, ayahnya -seorang tukang sepatu-, membutuhkan bantuannya untuk ikut menunjang keluarga. Pada akhirnya, Bapak Berchmans memutuskan untuk memperbolehkan Yohanes menjadi pesuruh di pastoran. Dari sana ia dapat langsung pergi mengikuti pelajaran di seminari.

Tiga tahun kemudian, Yohanes Berchmans bergabung dengan Serikat Yesus. Ia berdoa, belajar dengan tekun dan dengan bersemangat memainkan peran-peran dalam drama religius. Ia mempunyai semboyan: “Berilah perhatian besar pada hal-hal kecil,” dan semboyannya itu ia pegang teguh. Semasa hidupnya, St. Yohanes Berchmans tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan besar yang mengagumkan. Tetapi, ia melakukan semua pekerjaan-pekerjaan kecil dengan baik, mulai dari melayani makan hingga menyalin catatan pelajarannya.

Ketika ia jatuh sakit, tidak ada dokter yang dapat menemukan penyakit yang dideritanya. Yohanes tahu bahwa ia akan segera meninggal. Tetapi, ia tetap riang gembira seperti sediakala. Ketika dokter memerintahkan agar keningnya dikompres dengan anggur, Yohanes berkelakar: “Wah, untung saja penyakit yang begitu mahal ini tidak akan berlangsung lama.”

Yohanes Berchmans wafat pada tahun 1621. Mukjizat-mukjizat terjadi pada saat pemakamannya. Segera saja orang mulai menyebutnya santo.

Sumber: yesaya.indocell.net

Inspirasimu: Santa Katarina dari Alexandria : 25 November