Home BERITA Uskup Palangka Raya: Waktu Tuhan Pasti Yang Terbaik

Uskup Palangka Raya: Waktu Tuhan Pasti Yang Terbaik

MIRIFICA.NET – Uskup Palangka Raya, Mgr. AM. Sutrisnaatmaka, MSF merayakan ulang tahun ke-67 pada Senin, 18 Mei 2020. Berbagai ungkapan, ucapan, doa, syukur dan harapan ditujukan kepadanya, baik secara langsung maupun melalui gadget.

“Sudah banyak ucapan Selamat Ulang Tahun yang masuk melalui hand phone. Saya tidak bisa membalas satu per satu. Tapi ada cara sederhana dan efektif yang akan saya gunakan untuk membalas semua ucapan tersebut,” katanya pada saat sarapan di refter (ruang makan) Wisma Keuskupan Palangka Raya (18/5/2020).

Perayaan ulang tahun kali ini berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 di sekujur dunia, acara dilaksanakan secara sederhana, tanpa melibatkan banyak orang.
“Sebenarnya acaranya bisa dilaksanakan bersama-sama, tetapi secara virtual melalui aplikasi gadget dari rumah masing-masing,” candanya.
Kesederhanaan dalam perayaan ini tidak hanya menjadi ungkapan bela rasa dan empati atas situasi dunia sekarang ini, tetapi juga mengungkapkan perjalanan hidup bapa Uskup sendiri.

Kesan Anggota Komunitas
Dalam kesehariannya, mantan Seminaris Mertoyudan Magelang, Jawa Tengah ini tampil apa adanya; tenang, ramah, cerdas, kebapakan dan humoris. Suasana pada saat makan bersama, misalnya, selalu diwarnai dengan canda tawa dan humor-humor segar yang keluar darinya.
“Selalu saja ada ide dari Monsingnor untuk menghangatkan suasana dan menghadirkan tawa. Orang-orang yang baru pertama kali makan di sini, pasti akan tersenyum ketika bapa Uskup sudah bicara,” kata RD. Thomas Ehe Tukan, Vikaris Judisial Keuskupan Palangka Raya.

Terhadap para karyawan Staf Keuskupan, ia memberi perhatian kepada mereka dan berusaha untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.
“Bapak Uskup adalah pribadi yang hangat, menghargai setiap pribadi dan punya perhatian pada kami. Setiap hari ia menyapa dan menanyakan kabar para karyawan. Beliau juga secara rutin mengadakan pertemuan atau tatap muka dengan para karyawan,” kata Aveline Widyarini, Sekretaris Komisi, Delpen dan MPK Keuskupan Palangka Raya.
Mantan Dosen Fakultas Teologi Wedhabakti (FTW) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini mempunyai cara unik untuk menegur atau mengingatkan seseorang. Selain melalui humor atau lelucon untuk mengajak orang untuk berpikir dan berkreasi, beliau juga memberi deskripsi atau narasi yang jelas dan runut sehingga mudah dipahami orang. “Bapa Uskup kalau menegur itu sangat halus. Ia sepertinya tidak ingin membuat orang tersinggung, tetapi di sisi lain, beliau harus mengingatkan atau menegur. Kata-katanya sangat halus yang membuat orang merenung. Demikian juga, kalau menjelaskan sesuatu, sangat terperinci dan sistematis,” ujar Hestiana Hastuti, Staf Sekretariat Keuskupan.

Bagi bapak Uskup, hidup ini adalah anugerah terindah dari Tuhan dan waktu Tuhan pasti yang terbaik. “Tahun ini, lagu ‘Waktu Tuhan’ menjadi menjadi soundtrack perayaan ulang tahun,” komennya ketika Para Suster BSMC menyanyikan lagu ini di refter sebagai hadiah ulang tahun.

Banyak pengalaman suka duka mewarnai perjalanan hidupnya. Warna syukur sungguh mendominasi hidupnya. Berkali-kali ia mengisahkan peristiwa operasi bypass jantung untuk menekankan betapa Tuhan sungguh amat baik dan senantiasa menyertainya sepanjang waktu. “Saya yakin bahwa kasih karunia Allah yang dilimpahkannya kepada saya dan juga karena doa-doa yang disampaikan oleh banyak orang yang mencintai saya,” tegasnya.

Riwayat Singkat
Lahir di Pandes, Wedi, Klaten, Jawa Tengah 18 Mei 1953, beliau menghabiskan masa kecil dan Sekolah Dasar di tempat tersebut dan melanjtkan ke Seminari Mertoyudan, Magelang-Jawa Tengah. Dari Seminari tersebut, Mgr. Sutrisnaatmaka bergabung dengan Tarekat Misionaris Keluarga Kudus (MSF). “Saya menjatuhkan pilihan ke MSF dengan alasan utama, mau berkarya di Paroki agar bisa melayani umat secara langsung, tetapi sekaligus menjadi biarawan,” ungkapnya.

Dari Novisiat, ia melanjutkan pendidikan di Skolastikat MSF dan di Fakultas Teologi Wedabhakti (FTW) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah melewati tahap-tahap pendidikan dan pembinaan, ia ditahbiskan menjadi imam pada pada tanggal 6 Januari 1981 di Skolastikat MSF, Yogyakarta.

Ia terpilih menjadi Uskup Palangkaraya pada tanggal 23 Januari 2001 dan ditahbiskan menjadi Uskup di Gereja Katedral St. Maria Palangka Raya, pada 7 Mei 2001.

Mgr. Aloysius M. Sutrisnaatmaka, MSF pernah berkarya di paroki St. Theresia Balikpapan pada tahun 1981-1982. Setahun kemudian, ia melanjutkan studi dan meraih gelar doktor dalam bidang misiologi dari Universitas Kepausan Gregorian Roma. Selama 20 tahun, beliau menjadi Dosen di FTW-USD Yogyakarta.
Saat ini, Ketua Komisi KKM-KWI periode 2018-2022 ini menggembalakan 93.285 umat Katolik di wilayah Propinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 157.983 Km.

Selamat Ulang Tahun Bapa Uskup. Ad multos annos!*

RP. Yoseph Pati Mudaj, MSF
Sekretaris Keuskupan Palangka Raya