Home KATEKESE Santo Paskalis Baylon : 17 Mei

Santo Paskalis Baylon : 17 Mei

17 Mei, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santo Isidorus si Petani, Santo Ephifanius Salamis, Beata Katarina dari St. Agustinus, Santo Santa, Teladan Kita, Santo Antonius dari Florence, Santo Paskalis Baylon, Santo Andreas Fournet, Bunda Maria, Rosario, Katekese, Para Kudus, Katolik, Hari Minggu Panggilan, Pekan VI Paskah

PASKALIS BAYLON, Orang Kudus ini lahir di Torrehermosa, Spanyol,  pada tanggal 24 Mei 1540, pada Pesta hari Pentakosta. Di Spanyol, hari Pentakosta  disebut sebagai  hari “Paskah dari Roh Kudus”,  karena itu ia kemudian diberi nama Paskalis. Orang tuanya hanyalah petani miskin. Karena itu mereka tidak mampu untuk membiayai paskalis bersekolah.  Namun Paskalis tidak menyerah pada keadaan. Walau sejak kecil ia sudah harus bekerja keras sebagai seorang gembala, namun ia memiliki cara sendiri untuk belajar membaca dan menulis. Ia selalu membawa buku, lalu ia akan bertanya pada siapa saja yang dijumpainya untuk mengajarinya abjad dan membaca. Tujuannya untuk belajar membaca dan menulis hanya satu, yaitu  agar ia dapat membaca buku-buku rohani.

Di sekitar tahun 1564, Paskalis memutuskan untuk masuk biara Ordo Fransiskan sebagai  seorang Broeder. Dia memilih untuk tinggal di biara miskin karena, katanya, “Saya lahir miskin dan saya memutuskan untuk meninggal dalam kemiskinan dan silih.” Dia hidup dalam kemiskinan dan doa, bahkan berdoa sambil bekerja, selama sisa hidupnya.

Paskalis adalah seorang mistikus dan kontemplatif. Ia melakukan mati raga, bahkan lebih keras dari yang ditetapkan dalam peraturan biara. Setiap malam dia selalu tenggelam dalam doanya malamnya didepan altar.  Ia dikenal memiliki devosi yang mendalam pada Sakramen Maha Kudus  dan Bunda Maria. Ia selalu mendaraskan doa Rosario dengan cinta yang amat besar.  Ia juga diketahui menuliskan doa-doa yang indah kepada Bunda Maria.

St.Paskalis membuat sebuah buku kecil dari kertas-kertas buram. Dalam buku catatannya, ia menuliskan pemikiran-pemikirannya dan doa-doanya yang indah. Setelah ia wafat, pemimpin biaranya menunjukkan buku catatan Paskalis pada uskup agung setempat. Bapa Uskup membacanya dan berkata, “Jiwa-jiwa bersahaja ini telah mencuri surga dari kita!”

St.Paskalis wafat pada tahun 1592 dalam usia lima puluh dua tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Alexander VIII pada tahun 1690.

Sumber: katakombe.org

Inspirasimu: Santo Simon Stock : 17 Mei