Beranda BERITA Uskup Pangkalpinang, Pembicara Utama dalam Talkshow Komsos

Uskup Pangkalpinang, Pembicara Utama dalam Talkshow Komsos

Bacaan, bait allah, bapa suci, Bulan Rosario, Doa Rosario Laudato Si, Firman Tuhan, Hari Komunikasi Sedunia, Hari Komunikasi Sosial Nasional, Hari Komunikasi Sosial Sedunia, Hari Minggu Paskah VII, iman, Injil Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Mei, opini, Paus Fransiskus, Pekan Komunikasi Nasional, pekan suci, penyejuk iman, pesan paus, Refleksi, refleksi pesan paus fransiskus, rosario, sabda tuhan, Yesus Juruselamat
Dok: Komsos Pangkalpinang

MIRIFICA.NET – Tahun ini, Pekan Komunikasi Sosial Sedunia ke 54 untuk tingkat Nasional yang semestinya terlaksana di Keuskupan Atambua, akhirnya ditunda ke tahun 2021. Pasalnya, dunia dilanda Pandemi Covid 19. Tetapi Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI tidak kehabisan ide.  Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI, RD Steven Lalu tetap memotori berbagai kegiatan untuk mengisi Pekan Komunikasi Sosial Nasional(PKSN) secara virtual alias online.

Salah satunya adalah kegiatan Talk Show yang diserahkan pelaksanaannya kepada Komisi Komsos Keuskupan masing-masing. Bagai dayung bersambut, gagasan untuk melaksanakan Talkshow itu langsung disambut oleh Delegatus Komisi Komsos Keuskupan Pangkalpinang, RD Stefanus Tomeng Kelen.

Lantas, Komisi Komsos Pangkalpinang langsung menyodorkan tema “Cerita Jurnalis Katolik Babel Memaknai New Normal.” Keuskupan Pangkalpinang lah menjadi pelaksana pertama dari rangkaian talkshow Komsos KWI itu. Talkshow di Keuskupan Pangkalpinang terjadi pada Rabu, 27 Mei 2020. Tim Komsos Pangkalpinang, mengutamakan Uskup Mgr Adrianus Sunarko, OFM sebagai pembicara utama. “Dalam menghadapi new normal, salah satu perilaku hidup yang perlu dijalankan adalah pertobatan ekologis,” tegas Uskup Pangkalpinang, Mgr Prof. Dr. Adrianus Sunarko, OFM di Pangkalpinang (27/5/20).

Menurut Mgr Adrianus, OFM, New Normal harus dilihat dalam tiga bentuk relasi manusia. “Kita perlu lihat hal ini, dalam konteks relasi manusia dengan Allah,  relasi dengan sesama dan relasi dengan alam semesta,” ungkap Uskup yang juga Pofesor Teologi ini.

Mgr Adrianus juga menambahkan jika New Normal rencana Keselamatan Allah, maka Allah merencanakan sesuatu yang baik adanya. “Sedangkan pandemi adalah situasi yang negatif, artinya ada sinyal bahwa kita perlu memperbaiki relasi kepada alam,” imbuh Mgr Adrianus OFM.

Bacaan, bait allah, bapa suci, Bulan Rosario, Doa Rosario Laudato Si, Firman Tuhan, Hari Komunikasi Sedunia, Hari Komunikasi Sosial Nasional, Hari Komunikasi Sosial Sedunia, Hari Minggu Paskah VII, iman, Injil Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Mei, opini, Paus Fransiskus, Pekan Komunikasi Nasional, pekan suci, penyejuk iman, pesan paus, Refleksi, refleksi pesan paus fransiskus, rosario, sabda tuhan, Yesus Juruselamat
Dok: Komsos Pangkalpinang

Dalam kaitan dengan itu, Uskup Pangkalpinang ini juga menegaskan bahwa wacana New Normal tidak serta menjadi kesempatan bagi siapapun untuk tidak mematuhi protokol kesehatan llagi. “Walaupun sudah ada wacana new normal, tetapi kita semua diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Mgr Adrianus.

Lebih lanjut, Mgr Adrianus juga mewanti-wanti virus kehidupan yang perlu diwaspadai yakni, hedonistik dan konsumeristik. Bagi Uskup Pangkalpinang ini, sikap yang perlu dikembangkan adalah gotong royong dan solidaritas sosial. “Kita berbangga, karena bangsa kita terkategorikan sebagai bangsa yang suka berderma,” imbuh Uskup.

Jurnalis Katolik Babel Merefleksikan Pesan Paus

Sedangkan Wartawan Senior, Agus Ismunarno memuji Pesan Paus Fransiskus pada hari Komunikasi Sosial Sedunia ke 54.

“Bunda Gereja menyambut dan memberi perhatian istimewa, atas penemuan-penemuan teknologi media komunikasi sosial yang mengagumkan,” ujar Agus Ismunarno dengan merujuk pada  Dekrit Konsili Vatikan II 1963: Inter Mirifica.

Lantas, bagi mantan Pemred Bangka Pos ini, pada hari Komunikasi Sosial se Dunia 2020 ini, Paus Fransiskus memberi perhatian istimewa kepada para wartawan, penulis dan pengguna media komunikasi sosial lainnya agar gaya story telling digunakan dalam berkarya jurnalistik melalui   Multi Platform, Multi Media dan Multi Channel.

Bagi Agus, Paus Fransiskus menukik, menembus pada jantung kehidupan jurnalisme dan merefresh kembali paradigma sejati.  “Bukankah Kitab Suci ditulis dengan gaya story telling sehingga kebenaran itu abadi dan mempengaruhi batin kita sampai kini?, ungkap Agus penuh reflektif.

Bacaan, bait allah, bapa suci, Bulan Rosario, Doa Rosario Laudato Si, Firman Tuhan, Hari Komunikasi Sedunia, Hari Komunikasi Sosial Nasional, Hari Komunikasi Sosial Sedunia, Hari Minggu Paskah VII, iman, Injil Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Mei, opini, Paus Fransiskus, Pekan Komunikasi Nasional, pekan suci, penyejuk iman, pesan paus, Refleksi, refleksi pesan paus fransiskus, rosario, sabda tuhan, Yesus Juruselamat
Dok: Komsos Pangkalpinang

Sedangkan RD Stefanus Tomeng Kelen sebagai Delegatus Komsos Keuskupan Pangkalpinang mengakui Paus Fransiskus selalu membuat kejutan dalam pesan-pesannya pada Hari Komsos Sedunia. “Membaca secara lebih serius Pesan Paus Fransiskus pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia sejak tahun 2018, saya harus akui bahwa Paus Fransiskus adalah seorang mahaguru atau profesor dalam Komunikasi Sosial,” ungkap Romo yang lebih kerap disapa Romo Stefan ini.

Pesan Paus Fransiskus kali ini mematahkan prinsip klasik dalam jurnalistik, bed news are good news. “Sebab Paus mengingatkan agar cerita destruktif harus dibaharui dengan cerita-cerita positif,” ungkap Romo Stefan lagi.

Maka kepada semua pengguna media sosial, Romo Stefan mengharapkan untuk mengisi status di medsos dengan kontent-kontent positif. “Jika kita sering sharing Injil di Komunitas Basis, maka isilah status di FB, IG, twitter, dan lain-lain dengan ayat-ayat kitab suci,” kata Romo yang berkulit hitam ini. “Juga jangan lupa isilah medsosmu dengan pesan-pesan penuh motivasi, dan menguatkan harapan,” pungkas Romo Stefan. (Fadli Kelen).

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54