Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2025, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik, Hari Minggu Biasa XXVIII, Penyejuk Hati, sabda Allah, Oase Katolik, Renungan Pagi, Sabda Tuhan, Mirifica News, Renungan MIrifica, Renungan Komsos KWI, Renungan Mirifica, Bacaan, Mazmur Tanggapan, dan Renungan Harian Katolik Selasa 14 Oktober 2025, Paus Leo IV
Ilustrasi

Hari Selasa, Pekan Biasa XXVIII
St. Kalisstus I – Paus & Martir
St. Yohanes Ogilvie
B. Gontalo dari Lagos
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I: Roma 1:16-25

Sekalipun mereka mengenal Allah namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, “Orang benar akan hidup oleh imannya.”

Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat, atau binatang-binatang yang menjalar.

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja serta menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, Amin.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 19:2-3.4-5; R;2a

Bait Pengantar Injil: Ibrani 4:12

langit mewartakan kemuliaan Allah.

  • Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuan kepada malam berikut.
  • Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
  • Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil: Lukas 11:37-41

Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Dalam kisah Injil hari ini Yesus menasihati orang-orang Farisi yang mengutamakan tata cara makan minum yang sesuai dengan tradisi agama dan budaya Yahudi, namun mengabaikan sikap dan perbuatan-perbutan baik bagi sesama. Mereka repot mengurusi tampilan lahiriah untuk dilihat orang dan kurang memerhatikan apa yang utama dalam beriman, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama. Mereka membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam diri mereka penuh rampasan dan kejahatan.

Tuhan memandang hati yang tersembunyi di balik sikap dan tindakan kita. Ia menghendaki sikap dan tindakan kita lahir dari semangat kasih akan Dia dan sesama, bukan sekadar pencitraan diri atau untuk dilihat orang. “Berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu,” sabda Tuhan.

Ya Tuhan, sucikanlah hati kami dari segala niat jahat, baik dalam sikap, tutur kata, maupun tindakan kami. Murnikanlah hati kami dalam melayani Engkau dan sesama, amin.

21 Agustus 2025, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin, Renungan Agustus

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2025, Penerbit OBOR