Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 23 September 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 23 September 2019

25 November 2021, Bacaan Injil 25 November 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 25 November 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 25 November 2021, minggu Kerahiman Ilahi, Minggu Pekan Biasa XXXIV, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: pursuestar.com

Bacaan Pertama Ezr 1:1-6

Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh, untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia. Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian, “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, Semoga Allah menyertai dia! Hendaklah ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang yang masih hidup, di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem’.” Maka berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi, pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, dan dengan pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 126:1-6;R:3a

Sungguh agung karya Tuhan bagi kita.

  • Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
  • Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
  • Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
  • Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil Mat 5:16

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Bacaan Injil Luk 8:16-18

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

“Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia.” Orang bilang, Tuhan itu kreatif. Bacaan pertama hari ini membuktikannya. Bukan hanya kreatif, Tuhan juga menunjukkan kuasa-Nya atas orang-orang yang tak beriman kepada-Nya. Bahkan Koresh terkenal sebagai orang yang menahbiskan dirinya sebagai tuhan atau dewa. Orang yang sedemikian kuat dan arogan pun mampu digerakkan oleh Tuhan untuk membebaskan umat-Nya.

Di hadapan kekuatan Allah itu siapalah orang-orang “biasa” seperti kita? Maka, Yesus menegaskan kepada kita untuk memperhatikan cara kita mendengar. Kenyataannya, tidak ada yang akan luput dari kuasa Allah, lalu, siapa yang kita dengar? Diri sendiri atau Allah? Yesus menghendaki kita untuk mendengarkan Allah, untuk menempatkan cahaya-Nya di atas kaki dian, di ketinggian, supaya Ia menerangi hidup ktia dan sesama. Sejak dibaptis, terang Allah sudah diberikan kepada kita. Mari membiarkan terang-Nya memancar dengan membuka telinga dan hati kita kepada Sabda-Nya, untuk berpegang pada hukum Allah di setiap langkah hidup kita.

Allah yang Mahakuasa, aku bersyukur karena kuasa-Mu tiada henti Engkau nyatakan untuk keselamatanku. Bebaskanlah aku dari kerasnya hatiku dan bantulah aku membuka telinga dan hatiku pada setiap sabda-Mu. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia