Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 30 Desember 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 30 Desember 2019

30 Desember, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ilustrasi: findshepherd.com

Bacaan Pertama 1Yoh 2:12-17

Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama Yesus. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat.

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 96:7-8a.8b-9.10 R:11a

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak.

  • Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
  • Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
  • Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Bacaan Injil Luk 2:36-40

Hana berbicara tentang kanak-kanak Yesus.

Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Nabi Hana memberi kesaksian bahwa Yesus adalah utusan Allah yang akan menebus umat manusia. Madah pujiannya merupakan kesaksian iman dan menggambarkan sukacita siapa pun yang mengalami kasih Allah dalam diri Allah Putra.

Namun, penebusan itu kerap kali dikalahkan oleh hidup keduniawian kita. Keduniawian di mata Yohanes berarti manusia tidak percaya kepada Allah, manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri untuk keselamatannya, dan mengingkari Allah dengan rencana penyelamatan-Nya.

Patut diakui bahwa ketika kita dalam kondisi sehat, gagah, senang, dan tanpa masalah seringkali Allah kurang dihadirkan, malah dilupakan. Kita lebih sering nongkrong di mall dan main handphone dari pada pergi ke gereja dan memegang rosario. Kesibukan kita sering membutakan mata hati kita. Barulah kita sadar akan Tuhan ketika kita sakit, susah, atau menderita. Kita datang kepada Tuhan lantaran kebutuhan kita semata.

Semoga kesaksian Hanna dan peringatan dari Yohanes menyadarkan kita akan penebusan Allah. Kita selalu mencari Allah dalam berbagai kondisi dan kesempatan. Saat senang kita bisa mensyukuri berkat-Nya, di kala susah kita memohon pertolongan-Nya.

Ya Bapa, dampingilah aku yang masih mengembara di dunia ini. Biarkanlah aku hanyut dalam daya tarik Roh Kudus-Mu daripada roh-roh dunia. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 29 Desember 2019