Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Katekese Bulan Kitab Suci 2014: Melayani dengan sukacita (Belajar dari Tokoh Paulus/Pertemuan...

Katekese Bulan Kitab Suci 2014: Melayani dengan sukacita (Belajar dari Tokoh Paulus/Pertemuan 3)

San Paolo Apostolo, ilustrasi dari www.arautos.org

MELAYANI DENGAN SUKACITA

(Belajar dari Tokoh Paulus)

 LAGU PEMBUKA (PS 325)

TANDA SALIB DAN SALAM

F: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

U: Amin.

F: Semoga rahmat dan damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus, cintakasih dan kemuliaan Allah beserta Roh Kudus senantiasa beserta kita.

U: Sekarang dan selama-lamanya.

PENGANTAR

Melayani dapat memberikan rasa sukacita yang mendalam bagi dirikita sendiri, apalagi bila kita mampu menyelaraskan waktu dalam kehidupanini untuk melayani Tuhan dan sesama. Patut diingat bahwa di dalampelayanan, seringkali kita dihadapkan dengan banyaknya tantangan yangcukup signifikan. Justru dengan adanya tantangan tersebut, kita semakindikuatkan untuk bertekun di dalam iman dan menyerupai Kristus dalamkesederhanaan-Nya (Flp 1:1-3:1).

Nasehat Rasul Paulus tersebut merupakan suatu ajakan indah agarkita semua tetap rendah hati, bersuka cita senantiasa dan mengupayakanperdamaian dalam menghadapi musuh musuh di dalam pewartaan Injil.

Dengan demikian kita makin dimampukan untuk mengikuti pola kehidupanKristiani yang penuh cinta kasih, meskipun dalam kondisi menderita danditolak seperti yang dialami oleh Yesus sendiri.

PERNYATAAN TOBAT

F: Marilah kita menyiapkan diri, dengan memohon ampun kepadaAllah atas dosa-dosa kita.

F: Saya mengaku ……

U: kepada Allah yang Mahakuasa …….

F: Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosakita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.

U: Amin.

DOA PEMBUKA (Bersama-sama)

Allah Bapa di surga. berkatilah langkah-langkah hidup kami agar tidakmenyimpang dari kehendak-Mu yang kudus. Berilah kami keluhuran budiserta ketabahan hati agar berani menjalani hidup yang penuh tantangan dalammewartakan Sabda-Mu. Anugerahilah kebijaksanaan sejati agar kami makinmampu mengampuni yang bersalah kepada kami dengan hati yang penuhsukacita. Izinkanlah kami  mempersembahkan seluruh hidup kami sebagaipujian bagi nama-Mu yang Kudus. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.

LAGU PENGANTAR BACAAN (PS 650)

BACAAN KITAB SUCI

Filipi 1:12-30

Pemenjaraan Paulus menyulut dua reaksi yang berseberangan:sebagian orang menjadi lebih yakin lagi akan Tuhan, sehingga mereka makinberani mewartakan Injil (ay 14); sebagian lagi berharap dapat membuat hidupPaulus di dalam penjara menjadi lebih susah lagi dengan cara mewartakanInjil dengan maksud yang tidak baik atau untuk kepentingan pribadi (ay 15). Akan tetapi pertentangan sengit ini tidak mampu melunturkan sukacita Paulusakan keberhasilan pemberitaan tentang Kristus (ay 18).

Apa yang menjadi dasar sukacita Paulus? Pertama, karena pewartaanInjil bertujuan untuk menyelamatkan manusia (ay 19). Kedua, karena Paulusyakin bahwa Kristus dengan nyata dimuliakan (ay 20). Dengan mengandalkandoa dan bantuan dari Roh Kristus, Paulus yakin bahwa pelayanannya demikemuliaan Tuhan akan berhasil.

Paulus menyerahkan dirinya seutuhnya ke dalam tangan Allah. Hanyadengan cara inilah Paulus memperoleh keyakinan untuk menghadapi apapun keputusan pengadilan baginya. Dibebaskan atau diputus bersalah bagiPaulus sama saja karena Kristus tetap dimuliakan. Paulus seolah-olahdihadapkan kepada dua pilihan yang sama-sama bertujuan baik: kalau diamati sebagai martir, dia akan tinggal dengan Kristus; sebaliknya kalau diatetap tinggal di dunia ini, dia akan terus menguatkan umat agar semakinpercaya kepada Tuhan. Bagi Paulus hidup adalah Kristus dan mati adalahkeuntungan (ay 21).

Kita yang sudah menerima Kristus harus hidup sesuai dengan tuntutanInjil. Iman membutuhkan perjuangan dan juga menghadapi banyak tantangan.Harus ada kesatuan dan persatuan teguh di antara sesama umat beriman.Sebagaimana iman kepada Kristus adalah anugerah Allah, demikian pulamenderita bagi Kristus, oleh sebab itu kita harus terus berjuang dengan penuhsukacita dan kesabaran.

MENCERMATI TEKS KITAB SUCI

  1. Mengapa Rasul Paulus mengajak kita untuk bertekun di dalam iman?
  2. Apa yang dimaksud dengan ““Bersuka citalah dalam Tuhan”” (Flp 1:1-3:1)?
  3. Bagaimana cara Rasul Paulus menghadapi penolakan danpenderitaan dalam menyebarkan Injil Suci? Berikan contoh!

MEMBANGUN NIAT

  1. Apa motivasiku dalam melayani? Kehendak Allah atau kehendakpribadi?
  2. Sejauh mana aku bisa bersukacita dalam pelayanan yang mungkinterlihatgagal? Apakah aku sudah berani menyerahkan pelayanankita kepada Allah?
  3. Perasaan apa yang muncul dalam diriku setelah bisa melayani oranglain dengan sepenuh hati dan motivasi yang murni?

DOA UMAT

Marilah kita satukan hati dan berdoa kepada Allah Bapa di surga:

F : Ya Allah, dengarkanlah doa-doa permohonan kami, ampunilah semuaorang yang telah membenci kami serta memperlakukan kami secaratidak adil. Limpahkanlah karunia-Mu agar kami mampu menghadapitantangan dalam mewartakan Sabda-Mu dengan hati penuh sukacita.  Bapa, biarkanlah kemurahan hati-Mu mengalir terus menerus dalamhati kami.  Perkenankanlah kami memanjatkan doa-doa kami (hening  sejenak ):

F : Ya Allah, Engkau menghendaki agar setiap umat-Mu mencapaitingkat perkembangan kepribadian yang utuh. Engkau telahmemanggil sejumlah orang menjadi guru dan dosen untukmengemban tugas pendidikan. Berkatilah mereka agar menjadipembawa Terang Kristus. Sertailah mereka dengan Roh-Mu agarmereka mampu dengan penuh sukacita menjalankan tugaspelayanan untuk mencerdaskan bangsa dengan semangat Kristiani.Kami mohon.

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

F : Bagi para guru honorer yang belum mendapatkan perhatian layakdari pemerintah; Ya Bapa, berkatilah mereka dengan kesabaran,keuletan dan jiwa besar dalam menerima kenyataan hidup sambiltetap berjuang untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak. Kamimohon.

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

F : Bagi kami yang hadir disini; Ya Bapa, berkatilah kami semua agarmampu menghadapi tantangan dalam kehidupan dan pelayanandengan penuh sukacita seperti teladan Rasul Paulus. Kami mohon.

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

F :…(doa spontan) ……

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

F : Demikianlah ya Tuhan, doa-doa yang kami sampaikan kepada-Mudengan segala kerendahan hati. Kami percaya Engkau selalumendengarkan kami dan Engkau memberkati kami untuk menjadipribadi yang murah hati dan penuh sukacita. Demi Kristus Tuhandan Pengantara kami.

U : Amin

F : Marilah kita satukan doa dan permohonan kita dengan doa yangdiajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus.

F+U Bapa kami ……

DOA PENUTUP (Bersama-sama)

Allah Bapa yang Mahakuasa, begitu banyak tantangan dan penolakan sepertiyang dialami sendiri oleh Rasul Paulus dalam mewartakan Sabda-Mu.Sertailah kami senantiasa dengan Roh-Mu agar kami mampu menghadapipenderitaan tersebut dengan bijaksana dan penuh sukacita. Ampuni merekayang bersalah kepada kami sehingga mereka bertobat, dan memuliakannama-Mu saja. Demi Kristus Tuhan pengantara kami. Amin.

BERKAT DAN PENGUTUSAN

F : Saudara – saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, sebelum kitamengakhiri pertemuan kita, marilah kita mohon berkat Tuhan.

F : Semoga kita sekalian senantiasa dibimbing dan dilindungi olehberkat Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin.

F : Dengan demikian ibadat sabda sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah.

F : Marilah kita pergi, kita diutus.

U : Amin.

LAGU PENUTUP (PS 703)

 

Sumber: Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Agung Jakarta

Keterangan foto: San Paolo Apostolo, ilustrasi dari www.arautos.org