Beranda 100 TAHUN KWI Ketua KWI : KWI Ingin Terus Menjadi Komunitas Pengharapan

Ketua KWI : KWI Ingin Terus Menjadi Komunitas Pengharapan

Ketua KWI, Uskup Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam refleksi bersama para tokoh dan pemimpin agama dari berbagai agama di Hall Henry Soetio, Gedung KWI Lantai 8, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/05/2024). Foto : Screeshot Youtube.

Di tengah berbagai kecemasan, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ingin terus menjadi komunitas pengharapan. Apalagi saat ini cukup banyak orang berkata bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

“Karena itu, di tengah situasi kecemasan dimana dikatakan bahwa Indonesia sedang tidak-baik saja, bersama semua tokoh dan komunitas lintas agama dan budaya, KWI ingin terus menjadi komunitas pengharapan,”ujar Ketua KWI Uskup Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam refleksi bersama para tokoh dan pemimpin agama dari berbagai agama di Hall Henry Soetio, Gedung KWI Lantai 8, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/05/2024).

Dalam refleksi bersama itu, hadir pula Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Sidrotun Naim, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Pendeta Gomar Gultom, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Majelis Tinggi Konghucu Indonesia Budi Santoso Tanuwibowo, Ketua Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Philip K Wijaya, Sekjen Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia Retno Lestari, para kardinal, romo, suster, frater dan undangan lain.

Konferensi, kata Uskup Anton, akan terus menyuarakan harapan dengan bertindak baik dan benar. KWI menyadari dan mengalami bahwa tanpa kerjasama dan dukungan lintas agama dan budaya tidak mungkin Gereja Katolik turut membangun negara dengan baik dan benar. “Semoga perjumpaan kita bukan sakadar menjadi sarana seruan moral bagi masa depan Indonesia yang lebih baik tetapi juga dapat mewujud dalam gerakan moral, kultural, dan sosial bersama demi Indonesia maju,”ujar Uskup Bandung ini.

Karena itu, Uskup Anton mengungkapkan rasa terima kasihnya atas persahabatan yang telah terjalin baik dengan NU, Muhammadiyah, PGI, Parisada Hindu Dharma, Matakin, Permabudhi, dan Aliran Kepercayaan Indonesia yang telah memperkaya KWI.

“Pada perayaan syukur 100 tahun KWI ini, kami para uskup ingin mendengarkan harapan, pengalaman, peneguhan semua orang yang berkehendak baik dari berbagai kelompok agama dan kepercayaan demi membangun bangsa dan negara menuju Indonesia emas.”ujar Uskup Anton mengakhiri sambutannya.