Beranda KWI Malam Perpisahan Mgr. Filipazzi, Dari Indonesia ke Nigeria

Malam Perpisahan Mgr. Filipazzi, Dari Indonesia ke Nigeria

SELASA, 13 Juni 2017. Suasana di Kedutaan Besar Vatikan di Jl. Medan Merdeka Timur sekitar pukul. 18.00 nampak tidak seperti biasanya. Terlihat pemandangan ruang tengah kantor ini telah  didekorasi khusus. Ada sejumlah kembang bunga  dipot-pot besar ditempatkan di beberapa sudut ruangan. Sejumlah kursi untuk para tamu juga telah diatur rapih, berjajar. Sementara itu, beberapa pegawai yang bekerja di sana  terlihat mondar-mandir. Sesekali mereka melempar pandangan keluar pintu, melihat ke arah pintu masuk menuju kedutaan Vatikan. Mereka sedang menunggu kehadiran para tamu Nuntio. Ya, para tamu yang ditunggu itu, datang untuk melepas-pergikan Nuntio karena masa tugasnya berakhir.

Agak lama menunggu. Baru sekitar pukul. 19.30 dua mobil tiba-tiba masuk dari gerbang kedutaan,  melaju dalam kecepatan sedang lalu berhenti tepat di depan tangga menuju lobi. Kehadiran dua mobil ini  sontak menimbulkan kepanikan kecil di dalam ruang tamu kedutaan. Pastor Fabio, ajudan pribadi nuntio buru-buru berjalan menuju sebuah ruang khusus di samping kiri ruang tamu.  Entah apa yang ia sampaikan di sana. Ketika  kembali ke ruang tamu, ia tidak sendirian. Kali ini ia kembali bersama Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Fillipazzi. Dengan pakaian kebesaran masing-masing, keduanya berjalan menuju pintu masuk utama.

“Buona sera, Nuntio,” kata Mgr.  Paskalis Bruno Syukur,ketika pertama kali menyalami Nuntio.

Nuntio pun menyorong tangannya dengan sedikit membungkukan badannya, lalu menyalami Uskup Paskalis.

“Welcome,” kata Nuntio, menanggapi  Uskup Paskalis.

Suasana akrab langsung dirasakan saat itu. Kesempatan bersalam-salaman di antara para Uskup dan Nuntio pun berlanjut. Setelah  Uskup Bogor,  menyusul Uskup  Timika, Mgr. Yohanes Philipus “Gaiyabi” Saklil, Uskup Tajungkarang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF, Uskup  Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisna-Atmaka,MSF, Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskupbanjarmasin,  Mgr. Petrus Boddeng Timang, Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, O.S.C, Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, dan Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San. Para uskup ini merupakan tamu duta yang pertama kali di sana.

Sementara Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo tiba tak lama sesudah itu. Mgr. Suharyo tiba bersama Kardinal Julius Darmaatmadja. Dan, seperti pemandangan awal sebelumnya, kehadiran Kardinal Yulius dan Uskup Suharyo disambut hangat oleh Nuntio.

Menjelang pukul. 20.00, para tamu yang datang pun semakin banyak. Selain para Uskup, kebanyakan tamu adalah duta besar dari beberapa negara, terutama negara-negara di  Eropa. Hadir pula Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.

Kesempatan menyambut para tamu yang datang itu tidak berlangsung lama. Karena sesudahnya, acara malam perpisahan  dilanjutkan dengan sambutan dari Nuntio dan makan bersama. Kata sambutan dari Nuntio  pun tak lama. Singkat saja. Dibawakan dalam bahasa Italia.

Sektretaris Eksekutif KWI, Romo Siprianus Hormat, ketika dimintai tanggapan mengenai isi sambutan Nuntio, mengatakan bahwa nanti Nuntio akan pindah ke Nigeria namun ia belum tahu apa yang akan terjadi dengannya.

“Saya nanti pindah ke Nigeria. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan saya di Nigeria nanti,” kata Romo Sipri, mengulang kembali sambutan Nuntio.

Ditanya soal kapan Nuntio akan berangkat, Romo Sipri juga mengatakan kemungkinan akhir bulan Juli. “Setelah tahbisan Uskup Manado, beliau akan meninggalkan Indonesia.”

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mgr Filipazzi efektif telah mengakhiri jabatannya sebagai Duta Besar Vatikan untuk Indonesia pada Rabu, 26 April 2017 pukul 17.00 WIB atau 12.00 waktu Roma. Namun, Mgr. Filipazzi baru akan meninggalkan Indonesia pada akhir Juni nanti.

 

Kredit Foto: Duta Besar Vatikan Untuk Indonesia, Mgr. Antonio GUido Filipazzi bersama Uskup Suharyo dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan.