Beranda BERITA Paus Fransiskus Ajak Seluruh Dunia Berdoa dan akan Mengkonsekrasi Rusia dan Ukraina...

Paus Fransiskus Ajak Seluruh Dunia Berdoa dan akan Mengkonsekrasi Rusia dan Ukraina Pada Hati Maria Tak Bernoda

Paus Fransiskus, Doa Angelus, Vaticanva, Hidup Katolik, Komsos KWI, Gereja Katolik Indonesia, Katolik, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Komsos KWI, Katekese, Berbagi, Injesuswetrust, Indonesia
Ilustrasi

Setelah pada  23 Februari lalu dalam audensi umumnya, Paus Fransiskus menyerukan seluruh gereja berdoa dan berpuasa untuk perdamaian di Ukraina pada hari Rabu abu, 2 Maret 2022. Kali ini dalam kesempatan doa Angelus, Minggu, 13 Maret, Paus Fransiskus mengundang seluruh gereja untuk kembali berdoa untuk Ukraina dan Rusia, bahkan akan melakukan konsekrasi bagi kedua negara ini pada Hati Maria tak bernoda, Jumat, 25 Maret 2022.

Berikut kita ikuti Surat Bapa Suci dan Doanya:

Saudari-saudara terkasih,

Hampir satu bulan perang di Ukraina telah mengakibatkan penderitaan yang dahsyat dan melukai banyak orang serta mengancam perdamaian dunia. Pada masa yang gelap seperti ini, Gereja terpanggil untuk memohon kepada Raja Damai dan menunjukkan kedekatannya kepada orang-orang yang secara langsung terdampak konflik tersebut. Saya berterimakasih kepada orang-orang yang penuh dengan kemurahan hati menanggapi ajakan kami untuk berdoa puasa dan melakukan amal kasih.

Saat ini, juga untuk menanggapi permintaan Umat Allah, saya ingin mempercayakan bangsa-bangsa yang sedang berperang kepada Santa Perawan Maria. Seperti yang saya beritahukan kemarin di akhir doa Malaikat Tuhan, tanggal 25 Maret, pada Hari Raya Kabar Sukacita, saya bermaksud melakukan Upacara Konsekrasi secara meriah, teristimewa untuk Rusia dan Ukraina, kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. Sudah sepantasnya juga kita memohon perdamaian dengan hati yang diperbarui oleh pengampunan Allah. Upacara Konsekrasi ini akan dilaksanakan dalam sebuah Perayaan Tobat yang akan diadakan di Basilika St. Petrus pada pkl.5:00 sore, waktu Roma. Upacara Konsekrasi sendiri ini akan dilaksanakan kira-kira pkl. 6:30 sore.

Upacara Konsekrasi ini menjadi gerakan Gereja Universal, yang dalam situasi dramatis ini, tangis kesakitan dari orang-orang yang menderita dibawa kepada Allah, melalui Bunda-Nya dan Bunda kita, serta mempercayakan masa depan kemanusiaan kita kepada Sang Ratu Damai. Saya mengajak anda sekalian untuk bergabung dalam Upacara Konsekrasi ini dengan mengundang para Imam, kaum religius dan umat beriman untuk berkumpul di gereja dan tempat doa pada tanggal 25 Maret, supaya Umat Allah yang Kudus dapat memanjatkan permohonan kepada Maria Bunda kita. Saya mengirimkan kepada anda sekalian teks doa konskerasi ini, agar kita semua dapat mendoakannya sepanjang hari itu dalam kesatuan sebagai saudara.
Saya berterimakasih atas perhatian dan kerjasamanya. Dengan penuh kasih, saya memberkati anda kalian dan umat beriman yang dipercayakan kepada pelayanan pastoral anda. Semoga Yesus melindungi anda dan Perawan Suci menjaga anda semua. Saya juga memohon agar anda mendoakan saya.

Dengan penuh persaudaraan,

Dari Santo Yohanes Lateran, 21 Maret 2022.

Fransiskus

Doa Upacara Konsekrasi

Kepada Hati Maria yang Tak Bernoda Basilika Santo Petrus 
25 Maret 2022

Ya Maria, Bunda Allah dan Bunda kami, pada masa pencobaan ini kami datang kepadamu. Sebagai Bunda kami, Engkau mencintai dan mengenal kami: tidak ada bagian dari hati kami yang tersembunyi darimu. Bunda yang berbelas kasih, betapa seringnya kami mengalami kehadiranmu yang membawa damai! Engkau tidak pernah berhenti membimbing kami kepada Yesus, Raja Damai.

Namun kami telah menyimpang dari jalan damai itu. Kami telah melupakan pelajaran dari tragedi abad terakhir ini, dimana jutaan orang meninggal dalam Perang Dunia II. Kami telah mengabaikan komitmen yang kami buat sebagai komunitas bangsa-bangsa. Kami telah mengkhianati impian damai banyak orang dan harapan orang muda. Kami menjadi sakit karena keserakahan, kami hanya memikirkan negara kami sendiri dan kepentingannya, kami menjadi tidak peduli dan terjebak dalam kebutuhan dan kekhawatiran diri kami sendiri. Kami memilih untuk mengabaikan Tuhan, puas dengan ilusi kami, menjadi sombong dan agresif, menindas orang yang tidak bersalah dan menimbun senjata. Kami berhenti menjadi pelayan sesama di rumah kami. Kami telah merusak taman bumi dengan perang dan dosa-dosa kami, kami telah menghancurkan hati Bapa surgawi, yang menginginkan kami untuk menjadi saudara dan saudari. Kami menjadi tidak peduli terhadap semua orang kecuali diri kami sendiri. Sekarang dengan rasa malu kami berseru: ampuni kami, Tuhan!

Bunda Suci, di tengah kesengsaraan dosa kami, di tengah pergumulan dan kelemahan kami, di tengah misteri kejahatan dan perang, Engkau mengingatkan kami bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kami, tetapi terus memandang kami dengan cinta, selalu siap untuk mengampuni dan mengangkat kami ke kehidupan yang baru. Dia telah memberikan Engkau kepada kami dan menjadikan Hati Tak Bernodamu sebagai tempat perlindungan bagi Gereja dan seluruh umat manusia. Dengan kehendak Allah yang murah hati, Engkau selalu bersama kami; bahkan di saat-saat paling sulit dalam sejarah kami, Engkau ada untuk membimbing kami dengan cinta yang lembut.

Sekarang kami datang kepadamu dan mengetuk pintu hatimu. Kami adalah anak-anakmu yang terkasih. Di setiap zaman Engkau selalu hadir dan memanggil kami untuk bertobat. Pada masa kegelapan ini, bantu dan berilah kami damaimu. Katakan kepada kami sekali lagi: “Bukankah aku di sini, aku adalah ibumu?” Engkau mampu melepaskan ikatan hati dan waktu kami. Kepadamu kami menaruh kepercayaan kami. Kami yakin, terutama di masa pencobaan, Engkau mendengarkan permohonan kami dan akan datang untuk membantu kami.

Itulah yang Engkau lakukan di Kana di Galilea, ketika Engkau meminta kepada Yesus dan Dia membuat mukjizat yang pertama. Untuk menjaga kegembiraan pesta pernikahan, Engkau berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur” (Yoh 2:3). Sekarang, ya Bunda, ulangi kata-kata dan doa itu, karena di zaman ini, kami telah kehabisan anggur harapan, sukacita telah sirna, persaudaraan telah memudar. Kami telah melupakan kemanusiaan kami dan menyia-nyiakan anugerah perdamaian. Kami membuka hati kami untuk kekerasan dan kehancuran. Betapa kami sangat membutuhkan bantuan keibuanmu!

Karena itu ya Bunda, dengarkanlah doa kami.
Bintang Laut, jangan biarkan kami terdampar di tengah badai perang,
Tabut Pernjanjian Baru, berilah kami inspirasi untuk usaha-usaha
dan langkah-langkah perdamaian.
Ratu Surgawi, bawalah kembali damai Allah ke dunia ini.
Hilangkanlah kebencian dan haus akan balas dendam,
serta ajarkanlah kami pengampunan.
Bebaskan kami dari perang, lindungi dunia kami dari ancaman senjata nuklir.
Ratu Rosari, sadarkanlah kami akan kebutuhan untuk berdoa dan mencintai.
Ratu Umat Manusia, tunjukkan jalan persaudaraan kepada orang-orang.
Ratu Damai, curahkanlah perdamaian untuk dunia kami.

Ya Bunda, semoga seruan kesedihanmu menggugah hati kami yang keras. Semoga air mata yang Engkau tumpahkan membuat lembah yang kering oleh kebencian, mekar kembali. Di tengah gemuruh senjata, semoga doamu mengubah pikiran kami menjadi damai. Semoga sentuhan keibuanmu menenangkan mereka yang menderita dan melarikan diri dari hujan bom. Semoga pelukan keibuanmu menghibur mereka yang terpaksa meninggalkan rumah dan tanah kelahirannya. Semoga hatimu yang berdukacita menggerakkan kami untuk berbelas kasih dan menginspirasi kami untuk membuka pintu hati kami dan merawat saudara-saudari kami yang terluka dan tersingkir.
Bunda Allah yang Kudus, ketika Engkau berdiri di bawah salib, Yesus melihat murid di sisimu dan berkata: “Lihatlah anakmu” (Yoh 19:26). Dengan cara ini Dia mempercayakan kami kepadamu. Kepada murid itu, dan kepada setiap kami Dia berkata: “Lihatlah, Ibumu” (ayat 27). Bunda Maria, saat ini kami hendak menyambutmu dalam hidup dan sejarah kami. Pada saat ini, umat manusia yang lelah dan putus asa berdiri bersamamu di bawah salib, mempercayakan diri kepadamu dan melalui Engkau, menguduskan diri bagi Kristus. Bangsa Ukraina dan Rusia, yang memuliakanmu dengan cinta yang besar, sekarang datang kepadamu, dikala hatimu selalu tergerak oleh belas kasih kepada mereka dan semua orang yang menderita karena perang, kelaparan, ketidakadilan, dan kemiskinan.

Oleh karena itu, Bunda Allah dan Bunda kami, kepada Hatimu yang Tak Bernoda, dengan sungguh-sungguh kami percayakan dan serahkan diri kami, Gereja dan seluruh umat manusia, terutama Rusia dan Ukraina. Terimalah tindakan yang kami lakukan dengan penuh iman dan cinta ini. Semoga perang dapat berakhir dan perdamaian menyebar ke seluruh dunia. Kata-kata “ terjadilah padaku” yang muncul dari hatimu membuka pintu sejarah bagi Raja Damai. Kami percaya bahwa, melalui hatimu, kedamaian akan muncul kembali. Kepadamu kami persembahkan masa depan seluruh umat manusia, kebutuhan dan harapan semua orang, kecemasan dan harapan dunia.

Melalui doa-doamu, semoga belas kasih Allah tercurah atas bumi dan damai yang lembut kembali mengisi hari-hari kami. Bunda kami, yang dicurahi oleh Roh Kudus, pulihkanlah kami dengan damai yang berasal dari Allah. Semoga Engkau, “Sumber harapan hidup”, mengairi kekeringan hati kami. Di dalam rahimmu Yesus menjadi manusia; bantulah kami untuk semakin memperkuat persaudaraan. Engkau yang pernah berjalan di dunia kami, sekarang bimbinglah kami pada jalan perdamaian. Amin.

***

Download: Paus Fransiskus Ajak Seluruh Dunia Berdoa dan akan Mengkonsekrasi Rusia dan Ukraina Pada Hati Maria Tak Bernoda