Hari kedua jenazah Paus Fransiskus dipindahkan ke dalam Basilika Santo Petrus, ratusan ribu pelayat datang dari berbagai penjuru untuk memberikan penghormatan terakhir.
MIRIFICA.NET – Duka menyelimuti Vatikan sejak Kardinal Kevin Farrell mengumumkan secara resmi bahwa Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Gereja meninggal dunia.
”Dengan kesedihan mendalam, saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus, pada Pkl. 7:35 pagi ini” kata Prelatus atau Camerlengo Gereja Katolik Roma, Kardinal Kevin Farrell, Vatikan seperti dikutib dari Vatican News, pada Senin (21/4/2025).
Bukan hanya umat Katolik yang merasa kehilangan, tetapi juga seluruh bangsa. Hal ini Nampak dari banyaknya pemimpin negara yang memberikan respons positif dan memberikan ucapan belasungkawa atas berpulangnya Paus yang dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati itu.
Pada hari kedua jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus, Kompas.id mencatat sedikitnya 20.000 orang sudah memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus di depan peti jenazahnya.
Sebelum memasuki alun-alun Basilika Santo Petrus, mereka harus melakukan pengecekan terhadap tas dan barang bawaan lainnya. Kemudian, mengantre berjam-jam sebelum memasuki Basilika. Setelah tiba di depan jenazah Paus Fransiskus, setiap pelayat hanya melintas sebentar, hanya hitungan detik, dan tidak berlama-lama, sehingga semua orang mendapat kesempatan untuk melihat dan memberikan penghormatan terakhir. Meskipun demikian, suasana di dalam Basilika terasa damai dan tenang.
Pengawasan di Vatikan diperketat dan beberapa area tertutup untuk pengunjung. Oleh karena itu, Badan Perlindungan Sipil Italia mengerahkan 2.000-2.500 sukarelawan untuk membantu pengamanan, pemeriksaan, dan pengawasan di sekitar Vatikan.
Jenazah Paus Fransiskus diletakkan di depan altar yang dibangun di tempat di mana Santo Petrus, paus pertama, diyakini telah dimakamkan setelah meninggal sebagai martir pada masa pemerintahan Kaisar Nero (54-68 M). Paus Fransiskus mengenakan jubah kepausannya lengkap dengan kasula merah, mitra putih, sepatu hitam, dan rosario di tangan.
Paus kelahiran Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936 itu dikenang sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, penuh kasih, dan damai. Dia menjabat sebagai Paus Katolik Roma selama 12 tahun sejak terpilih pada 13 Maret 2013, saat itu dia berusia 76 tahun. Dalam durasi kepemimpinan yang cukup panjang tersebut, dia dinilai sebagai salah satu sosok pemimpin yang berdampak bagi Gereja Katolik dan dunia. Pada masa kepausannya, Vatican News menuliskan banyak karya pelayanannya fokus untuk menyuarakan perdamaian dan persaudaraan manusia, menjangkau kaum miskin dan migran (Vatican News, Senin (21/4/2025).
Pemakamannya dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025, dalam sebuah misa kenegaraan yang dihadiri para pemimpin dunia dan ribuan umat Katolik.
Paus Fransiskus akan di makamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma secara sederhana sesuai dengan wasiat rohaninya yang tertulis pada 29 Juni 2022.
“Makam itu harus berada di tanah, sederhana, tanpa khiasan khusus, dan hanya memiliki inskripsi “Fransiskus” yakni nama yang dia pilih selama kepausannya untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi.
Penulis: Sr. M. Angela Siallagan FCJM (Sekretaris Umum FCJM dan Koordinator Tim Komunikasi FCJM Internasional, Roma, Italia).
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.