Home KATEKESE Santo Stefanus : 26 Desember

Santo Stefanus : 26 Desember

26 Desember, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Natal, Para Kudus, Para Kudus di Surga, Pengaku Iman, rosario, Santo Stefanus, Santa Fransiska Xaveria Cabrini, Santa Kristiana, Santa Lusia, Santa Olympias, Santo Damasus I, Santo Filigon, Santo Flannan, Santo Juan Diego, teladan kita, umat katolik, Uskup dan Pengaku Iman, yesus kristus
Ilustrasi: catholicfaithstore

STEFANUS artinya mahkota. Ia adalah pengikut Kristus yang pertama yang menerima mahkota kemartiran. Stefanus adalah seorang diakon pada masa Gereja Perdana. Kita membaca kisah tentangnya dalam Kitab Kisah Para Rasul bab 6 dan 7. Petrus dan para rasul lainnya menyadari bahwa mereka membutuhkan penolong-penolong untuk mengurus para janda serta kaum miskin. Jadi, mereka mentahbiskan tujuh orang diakon. Stefanus adalah yang paling terkenal dari antara mereka.

Tuhan mengadakan banyak mukjizat melalui St. Stefanus. Ia berbicara dengan hikmat dan karunia yang membuat banyak dari para pendengarnya menjadi pengikut Yesus. Para musuh Gereja Yesus merasa geram melihat betapa berhasilnya khotbah St. Stefanus. Pada akhirnya, mereka bersekongkol untuk melawan dia. Mereka tidak dapat membantah perkataan-perkataannya yang bijaksana, jadi mereka memerintahkan beberapa orang untuk bersaksi dusta terhadapnya. Saksi-saksi palsu itu mengatakan bahwa Stefanus telah berbicara hujat terhadap Tuhan. St. Stefanus menghadapi gerombolan para musuhnya yang banyak itu tanpa rasa takut. Malahan, Kitab Suci mengatakan bahwa wajahnya menjadi serupa dengan wajah malaikat.

Stefanus berbicara tentang Yesus, menunjukkan bahwa Ia adalah Juruselamat yang dijanjikan Tuhan. Ia mencela para musuhnya karena tidak percaya kepada Yesus. Mendengar itu, mereka menjadi amat marah serta berteriak-teriak kepadanya. Tetapi, Stefanus memandang ke langit dan berkata bahwa ia melihat langit terbuka dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Para musuhnya menutup telinga mereka dan tidak mau mendengarnya lebih lanjut. Mereka menyeret St. Stefanus ke luar kota Yerusalem dan melemparinya dengan batu hingga mati. Orang kudus itu berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Kemudian ia berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk tidak menghukum para musuh yang membunuhnya. Setelah pernyataan kasih yang sedemikian besar itu, Stefanus pergi untuk menerima ganjaran surgawi.

“Kasih yang membawa Kristus dari surga ke dunia telah membawa Stefanus dari dunia ke surga… Kristus telah menjadikan kasih sebagai tangga yang memungkinkan segenap umat Kristiani untuk mendaki ke surga. Oleh karenanya, berpegang-teguhlah kepadanya, dengan segala ketulusan hati, hendaknya kamu saling membagikan wujud nyata kasihmu itu, dan dengan kemajuanmu dalam kasih, mendakilah bersama-sama.”  St. Fulgentius

Sumber: yesaya.indocell.net

Inspirasimu: Santo Petrus Nolaskus : 25 Desember