Beranda KWI KOMSOS KWI Siapa Teladan Public Speaker Indonesia?

Siapa Teladan Public Speaker Indonesia?

FRANS menekankan betapa pentingnya untuk menyeimbangkan aspek visual, auditori, dan kinestetik dalam berkomunikasi. Aspek visual berarti penglihatan; aspek auditori berarti pendengaran; aspek kinestetik berarti gerakan dan insting. Bila seorang komunikator mampu menyeimbangkan komposisi ketiga aspek ini, pesan yang disampaikan komunikator akan menjangkau komunikan yang lebih luas.

Sebagai contoh, Frans memutar rekaman pidato Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Menurut Frans,  Ir. Soekarno adalah contoh yang cocok karena beliau mampu membawa pidatonya memiliki alur, irama, dan mendapat perhatian dari rakyat Indonesia di waktu itu.

“Sebagai seorang pengajar, kita harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan lawan bicara,” ujar Frans. Beliau menjelaskan representasi visual, auditori, dan kinestetik. Pendekatan yang berbeda untuk setiap orang: ada yang lebih mudah berinteraksi menggunakan penglihatan, ada yang menggunakan dialog, dan ada yang menggunakan perasaan, insting, dan praktik.

“Ketidakcocokan pendekatan akan membuat komunikasi tidak efektif. Pesan sulit sampai dan tidak efisien,” tukasnya.