Beranda KATEKESE Ajaran Gereja Siapa yang Bertanggung Jawab Atas Pendidikan?

Siapa yang Bertanggung Jawab Atas Pendidikan?

Pendidikan adalah dasar dari seseorang agar dapat bertindak dan berpikir sesuai dengan norma yang berlaku. Pendidikan moral dan pendidikan resmi pun harus diperoleh anak.  Lalu, siapa yang bertanggung jawab untuk pendidikan?

Dokumen Konsili Vatikan II GS (Gaudium Et Spes/Kegembiraan dan Harapan) mengenai Pernyataan tentang Pendidikan Kristen di art.no 3 menjelaskan siapa yang bertanggung jawab atas pendidikan.

Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, terikat kewajiban amat berat untuk mendidik mereka. Maka orangtualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama. Begitu pentinglah tugas pendidik itu, sehingga bila diabaikan, sangat sukar pula dapat dilengkapi. Sebab merupakan kewajiban orang tua: menciptakan lingkup keluarga, yang di liputi semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa, sehingga menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka.

Dari penjelasan Dokumen Konsili Vatikan II dapat dikatakan bahwa orang tualah yang bertanggung jawab atas pendidikan. Karena orang tua adalah manusia pertama yang ditemui ketika seseorang lahir ke dunia. Kepribadian dan kepintaran seseorang juga diperoleh dari ruang lingkup keluarga. Lembaga pendidikan seperti sekolah hanya sebagai sarana pendukung agar anak dapat memperoleh ilmu lain yang tidak didapat dari orang tua.

Gereja juga memiliki peran atas pendidikan. Dokumen Konsili Vatikan II menjabarkan mengenai peran Gereja atas pendidikan. Dalam dokumen yang sama dijabarkan bahwa:

Akhirnya secara istimewa pendidikan termasuk tugas Gereja, bukan hanya karena masyarakat pun harus diakui kemampuannya menyelenggarakan pendidikan, melainkan terutama karena Gereja bertugas mewartakan jalan keselamatan kepada semua orang, menyalurkan kehidupan Kristus kepada orang beriman, serta tiada hentinya penuh perhatian membantu mereka, supaya mampu meraih kepenuhan kehidupan itu. Jadi para putra-putrinya itulah Gereja selaku Bunda wajib menyelenggarakan pendidikan, supaya seluruh hidup mereka diresapi oleh semangat Kristus.

Sebagai orang tua, sudahkah kita bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak kita? Apakah pendidikan yang kita berikan untuk anak-anak sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki Kristus? Apakah semangat Kristus sudah terasa melalui pendidikan yang didapat?

Kredit Foto: salesianosayacucho.edu.pe