Home KWI Teknik Menulis Berita

Teknik Menulis Berita

JAYAPURA, MIRIFICA.NET – Memasuki hari kedua workshop menulis bagi para calon imam dari Seminari Tinggi Interdiosesan “Yerusalem Baru”, Jumat (7/8), Budi Sutedjo Dharma Oetomo memberikan pembekalan khusus tentang teknik-teknik menulis fakta.

Mengenakan batik berwarna dasar hitam dipadu motif dayak-tionghoa yang kaya dengan ukiran dari kayu dan lukisan ikan warna merah tua dipadu celana panjang warna hitam, dosen fakultas teknologi informasi Universitas Kristen Duta Wacana itu menguraikan beberapa poin penting tentang fakta. Apa itu fakta, bagaimana karakter fakta menurut kriteria media, dan penggunaan prinsip 5W1H dalam penulisan berita.

Berbicara dengan fasihnya, Budi mengungkapkan sebuah riset yang pernah dilakukannya tentang kebutuhan pembaca atau netizen terhadap informasi. Riset yang dibuat tahun 2013 itu memperlihatkan hasil jika di era informasi saat ini netizen atau customer.com atau umat pengakses internet menutut penyajian fakta tidak hanya dari segi jumlah saja tetapi juga kualitas informasi yang mencakup kebenaran,kejujuran dan aktualitas informasi yang disampaikan.

“Kalau anda sebagai calon-calon imam yang nantinya akan menjadi pemimpin rohani umat, bagaimana tulisan anda berdaya menyembuhkan atau membangkitkan semangat hidup umat,” ungkap Budi yang selalu berdiri setiap kali ia memberikan pembekalan kepada peserta.

Ia menambahkan jika semua orang memilliki kesempatan untuk menulis apa saja. Namun  orang yang menulis tanpa fakta akan jatuh pada mitos. Untuk itu, Budi Sutedjo memberi penjelasan yang lebih rinci tentang perbedaan antara tulisan berdasarkan fakta dan tulisan mitos. Selain itu, Ia juga memberikan beberapa contoh tulisan untuk mempertegas mana tulisan fakta dan mana tulisan mitos.

“Jayapura-Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru, Pastor Frans Katino hadir mendampingi peserta workshop menulis bagi para frater, Jumat (7/8) di rumah retret Maranatha. Sejak pembukaan workshop kemarin, Kamis (6/8) hingga saat ini, ia selalu hadir dan setia mendampingi peserta meskipun ada banyak tugas yang harus dikerjakan di Seminari, ini tulisan berdasarkan fakta,” pungkas Budi.

Singkatnya, kata Budi Sutedjo, tulisan fakta perlu mengedepankan prinsip 5W1H. Kepada peserta workshop, ia mengingatkan agar tulisan fakta juga harus terukur. Oleh karena itu, menurut Budi Sutedjo, pemakaian kata-kata yang abstrak perlu dihindari dalam setiap tulisan, terutama tulisan fakta.

 

 

Kredit FotoPeserta workshop dan narasumber foto bersama di Aula Rumah Retret Maranatha, Jayapura (Foto:Dok. Komsos KWI)