Beranda KWI KOMSOS KWI Motivasi Menulis: Apa Kata Para Pegiat Media dari Dekenat Jayapura (2)

Motivasi Menulis: Apa Kata Para Pegiat Media dari Dekenat Jayapura (2)

ADA banyak quotes yang bisa kita jadikan sebagai sumber inspirasi dalam menulis. Bisa dari pepatah Indonesia, atau ungkapan dari negara lain.  Dari ungkapan dan petikan ini, selalu ada makna yang bisa menginspirasi kita. Menginspirasi orang untuk menjadi lebih produktif, termasuk dalam hal menulis.

Berikut ini ungkapan inspiratif dari para pegiat Media se-Dekenat Jayapura tentang menulis. Ungkapan inspiratif ini disampaikan pada kesempatan pelatihan jurnalistik di Rumah Ret-ret Maranatha, Jayapura, Selasa (11/7/2017).

Melyanus Pidai, calom imam Keuskupan Jayapura mengatakan, “Menulis itu membuka cakrawala berpikir secara sistematis”.

Erik Bitdana, calon imam Projo keuskupan Jayapura: “Menjadikan tulisan sebagai sahabat yang menyampaikan pesan baik”, kata Wales Hilapok, yang juga calon imam keuskupan Jayapura.

Calon imam lainnya dari Keuskupan Jayapura, Yohanes Eko Prasetyo mengatakan,  “Menulis itu mudah jika kita mau mencoba”.

“Menulis merupakan aset anak bangsa yang tak pernah habis, karena apa yang ditulis akan terus dibaca selamanya”, kata Melki Uropmabin dari Dekenat Pegunungan Bintang.

Sementara itu, Fransiskus Hubby, yang juga merupakan utusan dari Dekenat Pegunungan Bintang mengatakan, “Menulis sebagai inspirasi bagi generasi penerus.” Menurutnya, apabila tulisan yang dihasilkan berisikan pesan positif, maka hal itu dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi generasi berikutnya.

Bethesia Puang, utusan dari paroki KTP Waena punya ungkapan inspiratif demikian, “Menulis dan membacalah terus sehingga dunia akan kaumiliki”.

“Penulis yang hebat tak pernah kenal kata gagal dan menyerah”, ungkap Jizhar Mangguali dari paroki APD.

Yustina, staf di Keuskupan Jayapura mengatakan, “Dengan menulis kita dapat mengembangkan hidup”

Hampir senada dengan Yustina, Fransiska Pigay dari Paroki Gembala Baik Abepura mengatakan, ”Dengan menulis kita dapat mengumpulkan kepingan diri”.

Richadrus Letsoin, dari Paroki Gembala Baik Abepura “Menulis itu Berbicara dalam kata dan tulisa untuk orang lain.

Fransiskus Huby dari Dekenat Pegunungan Tengah,Keuskupan Jayapura, “Menulis itu sama dengan dua kali membaca dan dua kali memahami”

Peserta lainnya, Pastor Dekan Jayapura, Romo Andreas Trismadi melihat aktivitas menulis itu seolah membawa penulis memasuki sebuah cakrawala baru.

“Menulis itu pintu menuju dunia baru” ujar Romo Andreas.

 

Kredit Foto: Budi Sutedjo saat memotivasi para pegiat media untuk terus menulis/Komsos KWI